Kamis, 20 April 2017
Berjumpa kembali dengan game level 4 Kuliah Bunda Sayang IIP dengan tantangan mengamati gaya belajar anak dan diri sendiri.
Sebelum memulai untuk mengetahui gaya belajar anak2, saya akan memulai untuk menengok gaya belajar diri sendiri.
Sejak kecil saya tidak pernah dipaksa atau diarahkan untuk menyukai gaya belajar tertentu. Mengalir begitu saja. Saya bukan si kutu buku, bukan si lincah yang tidak bisa duduk manis, bukan juga seorang pendengar yang fanatik. Tapi, tentu saya punya hal yang disukai. Tergantung sikon. Kadang saya suka belajar dengan membaca, kadang suka mendengarkan seseorang yang membaca keras, atau yang menjelaskan sesuatu dengan bicara. Kadang suka juga berkeliling mengamati sesuatu ataupun sekedar menjahili teman. Saat kecil dulu, ayah saya membuat rumah pohon di atas pohon belimbing. Saya dan teman-teman lebih senang belajar di rumah pohon itu. Saya berperan sebagai ibu guru. Ilmunya saya pelajari dulu. Kadang dari membaca, kadang dari mengingat apa yang disampaikan oleh guru, mendengarkan kakak yang sedang belajar juga dari mendengarkan radio. Kalau sedang konsentrasi mengerjakan sesuatu, saya tidak mudah terganggu oleh suara bising orang bicara, tertawa, menangis dll. Tapi saya kurang bisa konsen kalau sambil mendengarkan musik / lagu karena saya jadi ikut bernyanyi ataupun memperhatikan lagu & musiknya. Untuk beberapa waktu masih bisa konsen, tapi saat puncaknya berpikir, saya akan pilih mematikan musik / lagunya. Akhirnya saya simpulkan bahwa gaya belajar saya cenderung visual audiotory ..
Hal yang sama saya temukan juga pada gaya belajar paksu. Mungkin karena itu pula, saya temukan gaya belajar yang sama pada ulwan, faiq, Indy. Untuk Ulwan dan Faiq, cenderung visual. Mereka berdua penikmat buku bacaan dan segala sesuatu menyangkut tulisan dan gambar. Saat kecil dulu, saya mengajarinya CALISTUNG di enam bulan sebelum SD. Hanya perlu waktu 20 halaman dari sekian banyak halaman yang ada di buku belajar membaca. Setiap belajar 5-10 menit. Saya kaget saat mendapati ulwan dan Faiq sudah baca koran dengan cepat padahal belum tuntas halaman belajar membacanya. Jadi .. Saya berhenti di halaman 20 dan menyematkan lencana lulus membaca pada ulwan dan Faiq. Tidak sekedar membaca, mereka pun mulai memahami isi bacaan dan selalu bercerita kepada saya tentang info apa yang ia dapat dari koran. Ulwan dan Faiq senang bercerita secara runut. Menyampaikan dengan baik urutan mengerjakan sesuatu. Misalnya saja cara memasak makanan. Tapi sayang tulisannya tidak cukup indah dipandang. Saat saya ajak menulis dengan baik, malah menjawab kalau tulisannya bukan masalah. Karena gurunya bisa membaca dan mengerti dengan apa yang ditulis. Lagipula tulisan abinya juga sama dengan mereka. Mereka mengatakan bahwa sampai sekarang Abi juga tidak mengalami masalah karena tulisan yang kurang indah. Haha .. Ya sudahlah.
Sekarang tentang gaya mengajar saya, saat mengajar di sekolah, lembaga bimbel dan privat dulu .. Saya sudah mencoba beberapa gaya mengajar sesuai dengan gaya belajar murid yang saya ajar. Sekolah telah mengadakan tes untuk mengetahui kecerdasan dan gaya belajar murid-murid. Dengan sedikit pengalaman mengajar itulah saya menerapkan pada kelima anak kami. Alhamdulillah ketiga anak kami telah mengenali sendiri gaya belajarnya. Sehingga Ulwan, Faiq dan Indy sudah bisa memilih gaya belajar yang cocok dengan apa yang sedang mereka pelajari. Alhamdulillah prestasi di sekolah juga menjadi bonusnya. Saya selalu berpesan kepada mereka bahwa belajar bukan untuk berprestasi. Namun menjadikan kita lebih baik dari sebelumnya. Yang harus dimiliki adalah semangat untuk terus belajar dan selalu jujur. Kami sepakat bahwa peringkat bukanlah hal yang penting. Senanglah belajar! Karena belajar membuat hidup lebih berarti. Dengan demikian anak anak menjadi ringan. Tidak takut untuk jatuh. Dikala jatuh, mereka akan dapat banyak pelajaran berharga. Jadi .. Tugas saya kali ini adalah fokus pada Nayief dan Yazed. Mengajak mereka untuk mengenali gaya belajarnya.
Hari ini master mind kami adalah membahas haya belajar yang paling disukai. Ini saya lakukan selain melatih diskusi juga mencocokkan dengan pengamatan terhadap kegiatan anak sehari-hari. Untuk Ulwan, Faiq dan Indy sudah cocok punya tiga gaya belajar dengan urutan Visual, Auditory dan Kinestetik.
Saat saya tanya Nayief tentang ciri2 gurunya, ia menjawab pertama tentang suaranya. Kemudian pada wajah, warna kulit. Sebelum game ini, Nayief sering bercerita dan mengikuti gerak tubuh gurunya untuk memperjelas kalimat. Saat bepergian, Nayief teliti dan mudah mengingat simbol2, tempat, jalan meskipun belum bisa membaca. Nayief mengatakan bahwa jika ia sudah bisa membaca, lebih senang untuk membaca sendiri buku ceritanya. Saat ini Nayief senang menghubungkan cerita dari gambar yang ia lihat. Nayief mudah menirukan perkataan saya untuk disampaikan pada saudaranya. Tentu membuat saya ekstra hati-hati dalam bicara. Kegiatan hari ini yang saya amati adalah saat bermain sepeda dengan Yazed, Nayief bermain bengkel2an. Ia menjelaskan bagaimana roda dapat berputar. Dan Yazed melakukan instruksi Nayief. "Zed, ini rodanya harus dicek dulu bisa muter atau nggak. Coba digerakin .. Demikian Nayief memberi instruksi ini itu dan Zed mempraktekkan. Selesai bermain, Zed mengambil buku cerita dan memperhatikan cukup lama. Saya sapa .. Wah Azed lagi baca buku. Hehe ia tertawa. Aca uku. Bagus ya? Tanya saya. ada oyang .. Oh ada orang? Ini buku cerita nabi ya. Zed senang? ia tersenyum dan menyerahkan buku kepada saya menunjukkan halaman berikutnya yang full color. Saat abang dan kakak sekkolah, Zed main sendiri. Saya beres2 rumah. Tertarik untuk memperhatikan main apa Zed. Ternyata ia bermain gelas dan sendok sambil bicara sendiri. Bikin jus dan tangannya pun lincah seolah olah sedang blender, terus tuang ke gelas lalu diminum. Siang saat cek toko, Zed juga menurunkan cetakan2 nasi dan menjejerkan di lantai. Cukup rapi, atasnya diisi chocochip satu ons an. Cantik sekali .. Tapi sayang karena toko lagi rame, saya tidak sempat foto. Siang-sore ulwan Faiq indy sibuk membuat jaringan listrik untuk lamp u flipflop. Entah belajar darimana, saya lihat berhasil juga mereka. Saya berikan pujian karena sudah berhasil.
Wah sebenarnya masih banyak yang ingin diceritakan. Tapi wakktunya uda cukup. Lanjut lagi besok.
# Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
0 Komentar