Aksiku Secerah Solusiku

Lamongan, 28 September 2021

Pernahkah kita menyadari ketika tantangan yang begitu besar menghampiri, kemudian badai kesedihan menyapa lalu semuanya sirna berganti episode. Ah.. indah bukan?

اجمل عبارتين ،

ما أحزن الله عبدًا إلا ليُسعده ما ابتلى الله عبداً إلا لأنه يحبه.

Dua ungkapan yang paling indah:

Tidaklah Allah menjadikan kesedihan seorang hamba, kecuali untuk membahagiakannya. Dan tidaklah Allah menguji seorang hamba kecuali karena Allah sungguh mencintainya...

Demikianlah panduan kita agar tetap rileks dan optimis menghadapi semua tantangan kehidupan. Tahap kelima dari kelas bunsal kali ini merupakan salah satu efek kejut buatku, mungkin buatmu juga. Hihi.. ya tentu saja buat orang-orang yang sudah lama tenggelam dalam nikmatnya efek pandemi, beraktivitas asik bersama keluarga dan meninggalkan dunia maya kecuali untuk hadir di kelas bunsal.

Tidak mengapa, episode kehidupan akan berganti. Itulah yang kurasakan sesaat setelah mengikuti live ibu cantik dan energik, bunda Septi dalam materi kelima.

Leader timku yang gercep dan rajin segera mengumpulkan kekuatan tim untuk menyisir materi dan menyampaikan kepada semua anggota tim yang juga berasal dari umum. Dua pekan rasanya masih belum cukup. Karena kami semua masih sama-sama belajar disela kesibukan kami di ranah domestik dan publik. Tapi syukurlah hari ini sudah cukup untuk dibuat jurnal. Walaupun mungkin tidak sekeren dan sebaik yang diharapkan, tapi inilah hasil kerja dan kebanggaan bersama yang wajib disyukuri. Alhamdulillah.

Hasil diskusi tim, kami masukkan ke dalam template yang telah disediakan oleh tim kelas bunsal. Kami memulainya dengan:

1. Membuat highlight dan keyupdates

2. Timeline

3. Sosial media

4. Membicarakan fundrising (sepakat kami belum membutuhkan untuk saat ini)

5. Campaign

6. Updated