Jum'at, 28 April 2017
Pagi ini kami ke lamongan dengan sepeda motor. Saya dan anak2 pun kelelahan karena harus pp 4 kali. Pulang lamongan kami pun istirahat sampai kecuali Nayief masih menyantap nasi soto dan es krim. Tak lama berselang, Nayief pun tidur.
Sore pun tiba. Kami mengerjakan tugas rutin membersihkan rumah dan halaman. Kemudian menyiapkan makan malam. Setelah pekerjaan selesai, Ulwan dan Faiq asik mengutak atik lampu flip flop yang dimodifikasi dengan kotak bekas stabilo dan pangkalnya terhubung dengan batrai. Sebagai saklar, digunakan karet gelang. Lampu ini ditempatkan di sepeda sebagai lampu penerang saat malam. Magrib berkumandang, Ulwan Faiq segera ke mushola.
Tiba di rumah, dengan berbinar Faiq bercerita kalau tadi diminta menyampaikan undangan kepada warga dusun. Ia memakai sepeda lampu flip flop. Kemudian teman2 yang lain mengikuti. Berbinarnya karena kreatifitas bikin lampu di sepedanya diikuti oleh teman2 yang lain.
Setelah bersantap malam, anak2 pun menyiapkan buku pelajaran untuk esok hari. Semua berkumpul di dalam kamar dan belajar sesui pelajaran yang disukai. Indy membaca buku TIK. Kalau praktek komputer, Indy jagonya. Waktu ujian praktek, Indy dapat menyelesaikan dengan baik. Dan oleh pak guru, diminta bantu temen2 yang lain. Tapi kalau teori,, Indy harus membaca dulu. Hihi.. Begitu kata Indy sambil tertawa.
Faiq dan Ulwan asik berdiskusi dalam belajar. Mereka membaca kemudian saling review. Pelajaran yang dipelajari adalah tematik. Matematika dan belajar peta. Kalau belajar peta, waktu seperti tak ada habisnya. Faiq dan Ulwan menjelajah ke sana kemari. Khususnya wilayah Indonesia dan Timur Tengah. Semua buku peta ia keluarkan. Kemudian pembicaraan jadi panjang lebar. Mulai dari letak suatu daerah sampai urusan politik. Haha .. Saya sedikit pusing mendengarnya.
Diantara ramainya diskusi, saya pun menemani Nayief belajar. Seperti biasa, saya biarkan Nayief memilih sendiri apa yang ingin dipelajari. malam ini Nayief masih konsisten belajar Qiro'ati. Kemudian belajar membaca abjad. Beberapa bulan ini saya perhatikan Nayief belajarvmembaca di sekolah. Ia bisa mengeja tiap huruf dalam kata. Namun kesulitan dalam mengucapkan suku kata. Mungkin di sekolah belajarnya tidak lamgsung suku kata melainkan belajar dengan mengeja huruf. Syukurlah buku di sekolah sudah hatam. Kali ini saya ajak Nayief belajar menggunakan buku abaca bunda Septi. Wajahnya berbinar karena bukunya cantik. Buku di sekolah warnanya hitam putih. Kondisi ini saya manfaatkan untuk segera memulai. Malam ini kami belajar suku a ba ca. Nayief cepat mengerti dan sambil tersenyum senang sudah mampu mengucapkan suku kata a ba ca dengan baik. Jempol buat Nayief ..
Yazed juga asik bermain di dalam kamar. Ia memainkan tempat bedak sudah kosong. Ada dua, dan ia jejer dalam posisi terbuka. Satu diangkat kemudian ia berkata ciis ... Sambil tersenyum. Rupanya Zed sedang shelfie. Satu lagi diangkat seolah sedang video call dengan abinya. Haloo bii .. Halo bii .. Zed bicara dengan tersenyum melihat wajahnya di cermin. Saya berbisik di telinga Zed. Satu tu .. Zed menyambut, dua kles gunting. Jari telunjuk dan tengahnya pun dibuat seperti gunting. Hanya saja jari yang lain masih bingung buka tutup. Haha .. Saya tertawa bisa menggoda Zed yangvsedang bermain. Semakin saya tertawa, Zed malah semakin semangat melanjutkan. Iga clot, empat pat .. Hehe kebalik Zed lupa bukan bilang tap, ima joss, enam dooon, kemudian langsung lompat, ian dada. Dada ...
# TantanganHari9
# Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
0 Komentar