Game Level 10 Hari I Membangun Karakter Anak dengan Mendongeng
Kamis, 30 Nopember 2017
Family time kami hari ini tepat setelah sholat Isya'. Setelah seharian padat aktivitas, menyalurkan energi agar tak menumpuk di dalam tubuh. Melaksanakan peran masing-masing, menjemput ilmu dan menyambut rejeki. Saatnya beristirahat, mengalirkan rasa dan melonggarkan peredaran darah.
Sebagai bonus untuk kerja kami, maka acara family time diisi dengan merangkai dongeng. Seperti di kelas, bunda bunda merangkai cerita menjadi sebuah dongeng yang menarik. Kami pun demikian, sesekali Ulwan, Faiq dan Indy melanjutkan sedikit dongeng uminya. Baiklah.. mari kita simak ceritanya
Umi memulai..
Dalam sebuah istana yang indah dan megah, hiduplah seekor kucing yang bulunya tebal, halus, putih, kumisnya panjang dan berkilau seperti kilauan emas permata. Matanya biru seperti cermin langit di hamparan samudra. Giginya putih bersinar dengan taring yang tajam. Badannya besar dan suaranya lantang. Meeoong.. perkenalkan, namaku adalah Kucing Perkasa. Makananku tikus yang gemuk, sehat dan bersih. Aku terkenal sebagai kucing yang penyabar dan teguh pendirian.
Cit cit cit.. Wahai kucing perkasa, kenalkan.. namaku tikus. Aku tikus yang tepat janji, badanku kurus tapi semangatku berkobar. Aku terkenal sebagai tikus yang penyayang.
Meeoong... perutku sungguh lapar. Aku tak menemukan tikus gemuk sejak tadi. Wahai tikus yang kurus, maukah engkau menjadi santapanku? Ohh.. katanya, kau kucing yang suka makan tikus gemuk. Lalu kenapa kau ingin memakanku? Apakah kucing sehebat kamu tak mampu menemukan saudara-saudaraku yang gemuk? Iya aku belum menemukan. Dan kau sungguh benar, ukuran tubuhmu tak layak untukku. Baiklah.. sejak hari ini, kau harus banyak makan dan minum. Kuharapa beberapa hari lagi kau akan menjadi gemuk dan siap kumakan.. Meooongg..
Baiklah kucing, aku bersedia menjadi santapanmu asalkan kau mau memenuhi syarat dariku. Hoo syarat? Syarat apa yang kau mau? Begini, bila kau dan aku menemukan makanan yang bisa dimakan, maka kau harus ikhlas memberikan padaku semuanya. Agar tubuhku cepat gemuk. Bagaimana? Oke.. aku setuju.
Setiap kali kucing mendapat makanan, tikus pun menagih janjinya. Singkat cerita.. tubuh tikus kini sangat gemuk, sehat dan bersih. Ia rajin makan dan merawat tubuhnya. Dalam hati ia merasa bahagia karena akan bisa menjadi santapan yang lezat bagi kucing yang telah memberikan makanan dan minuman padanya. Kini tikus sangat menyayangi kucing dan ingin segera memberikan tubuhnya untuk disantap oleh kucing.
Saat tikus menjumpai kucing.. Apa yang terjadi? Tikus kaget, kucing perkasa itu kini hanya tinggal kulit pembalut tulang. Ini karena kucing tak pernah makan. Semua makanannya diberikan pada tikus. Tikus pun berkata, Kucing.. sekarang tubuhku sudah gemuk. Kau bisa memakanku. Tititidaak.. tiidak aku tak mampu memakanmu, tubuhku sekarang jauh lebih kecil darimu. Kaulah yang pantas menjadikanku santapan. Tidaak kucing, itu tak kan terjadi. Aku tak akan memakanmu karena kau telah baik hati memberikan makanan padaku. Walaupun tujuan awalmu ingin memakanku, tapi kini kau telah berubah. Kau kucing yang benar-benaar baik. Kalau begitu, diantara kita tak ada yang makan dan dimakan. Kita jadi sahabat saja. Saat kita punya sesuatu, maka akan kita bagi bersama. Bagaimana? Setuju? Kucing mengangguk lemah.
Demikianlah dongeng malam ini. Semua anak sangat gembira. Kami tidur dengan bahagia membawa pesan cerita yang indah.
*Rela berkorban, kasih sayang, sabar dan mau berbagi* adalah nilai nilai positif yang harus dimiliki oleh setiap orang.
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunSayIIP
#GrabYourImagination
0 Komentar