Jum'at, 17 Nopember 2017
Alhamdulillah.. acara offline IIP Lamongan-Tuban-Bojonegoro berjalan lancar jaya. Subuh jam empat kami sudah bangun dan bersiap. Mulai dari masak sarapan, cuci piring, baju, mobil hingga bersih bersih rumah. Tepat jam tujuh mobil meluncur menuju Tuban. Mampir sebentar menjemput rombongan. Sekitar satu jam setengah perjalanan kami pun tiba di rumah mbak Rose. Perumahan Semen Gresik Tuban. Wah... anak anak gembira betul berlari lari di jalan perumahan yang luas dan asri.
Setelah semua berkumpul, absen dulu ya..
1. Saya & 5 anak
2. Mbak Hidayah & 2 anak
3. Bu Nis & 1 anak
4. Mbak Vhe (gak bawa anak)
5. Mbak Alvita & 1 anak
6. Mbak Tika & 2 anak
7. Mbak Rose & 2 anak (tuan rumah)
Ramah tamah sebentar, kemudian empat tentor dari Hyper Garden Gresik pun tiba. Di halaman rumah mbak Rose kami belajar berkebun.
💙Mula mula kami diperkenalkan dengan tanah subur.
*note: tanah yang mengandung limbah hewan air tidak baik digunakan sebagai media tanam, misalnya tanah tambak.
Kemudian
💙Perkenalan berikutnya dengan pupuk kompos. Pupuk kompos adalah pupuk yang berasal dari sampah organik (daun, nasi basi, sayuran) yang membusuk.
💙Kemudian dikenalkan dengan sekam/kulit padi. Gunanya untuk mempertahankan air pada media tanam.
💙 Cocopite. Cocopite adalah sabut kelapa yang sudah dihancurkan. Gunanya hampir sama dengan sekam. Yaitu mempertahankan air pada media tanam
💙Dikenalkan cara menyemai bibit.
Misal penyemaian bibit/biji cabe bisa langsung diletakkan dalam cocopite
💙Polybag: wadah dari plastik yang digunakan sebagai tempat media tanam
🌿Cara menyiapkan media tanam:
Campur tanah, sekam, kompos dengan perbandingan 2:1:1 kemudian diaduk rata. Jika sudah tercampur, masukkan ke pot. Setelah itu, bibit yang ada di dalam polybag, dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam pot yang berisi media tanam tadi. Sisakan sedikit ruang di bagian atas sebagai tempat cocopite.
Selesai berkebun, kami menuju rumah pupuk organik yang terletak di belakang rumah mbak Rose. Tiba di sana, kami diberikan pengarahan oleh tentor. Prinsip pengolahan sampah adalah 3R (reuse, reduce, *recycle*)
🍁Yang perlu disiapkan untuk membuat *pupuk kompos* dengan teknik semi aerob adalah:
1. Inokulan padat
{sekam 10kg, dedak 20kg, blotong/ampas tebu 30 kg (kalau nggak punya, bisa diganti nasi basi ya), ragi tempe 25 butir, air 18 liter, karung goni 4 buah, gembor, timbangan, sarung tangan, sekop}
Cara buat: Campur sekam, dedak, blotong/nasi basi. Kemudian siram dengan air yang sudah dicampur ragi. Bentuk seperti kerucut, tutup dengan karung selama 7 hari. Hari ke delapan inokulan siap digunakan
2. Pupuk kompos
(sampah organik 60 kg, inokulan padat 20kg, air 18 liter, ragi tape 25 butir)
💚Campur sampah dan inokulan pada boks dengan perbandingan 3:1.
💚Cacah campuran tersebut/hancurkan (bila tidak punya mesin pemotong, maka setelah mencmpur, lakukan teknik penyimpanan dalam ruang kedap udara. misal drum/ember yang tertutup rapat)
💚Siram dengan larutan ragi.
(bila pencacahan dengan mesin pemotong, maka hasil campurannya bisa diletakkan di atas lantai dan tutup dengan karung goni selama 7 hari)
Chek suhunya tiap hari, kalau sudah panas (40-60°) dibalik, bagian bawah taruh di atas
*note: adonan ini gak boleh kena hujan atau air ya..
💚Hari ke-8 pupuk kompos siap digunakan.
🐝Ciri-ciri kompos yang matang:
1. Warna material kompos agak kehitaman (seperti warna tanah)
2. Suhu 30°-35° C
3. Bila dipegang, sedikit menggumpal
4. Bau menyerupai tanah
5. Kelembaban sekitar 30-40 ℅
6. pH mendekati netral, berkisar antara 7-8
7. Rasio C/N 10-22:1
8. Terdapat kandungan Nitrogen, Phosfor, Kalium, dan unsur hara lainnya
🌸Faktor penentu keberhasilan pengomposan:
1. kelembaban
terlalu tinggi? proses jadi anaerob/bau busuk
terlalu rendah? aktivitas mikroorganisme akan terhambat bahkan berhenti
2. nutrisi (C/N)
Bahan coklat (daun, jerami, serbuk gergaji, sekam punya C/N tinggi sehingga penguraian lambat)
Bahan hijau (sisa sayuran, sampah dapur, sisa buah, sisa makanan C/N rendah, penguraian cepat)
3. mikroorganisme,
4. udara (O2),
5. Temperatur, (40-60°)
6. (Waktu,pH) pH 6,5-7,5 bisa didapat dengan pembalikan timbunan
🐞Tantangan dan solusinya:
1. Bau amoniak? aduk dan tambahkan bahan coklat
2. Bau asam tengik dan telur busuk? aduk sampai bau hilang, tambahkan bahan coklat sampai kelembabannya berkurang
3. Mengempal/bantat, bau telur busuk? tambah bahan coklat, aduk sampai bau hilang, basahi dengan air sambil dibalik
4. Terlalu kering? basahi dengan air sambil dibalik
5. Terlalu basah? diaduk tambah bahan coklat
6. Suhu tetap? pastikan ada bahan hijau, aduk, tambah air
7. Banyak serangga lalat dan belatung?
Campur dengan kompos matang, serbuk gergaji, sekam.
*note: Bagi yang ingin mencoba, bikinnya bisa sedikit dulu. misal hanya sepersepuluhnya. hihi.. kalau mau satu resep juga mantap.. Ntar bisa bagi bagi kompos sama tetangga ya 😉
Setelah selesai belajar, kami pun disuguhkan hidangan made in mbak Rose yang rasanya nikmat. Rawon dan capcay. Ulwan Faiq bersama paksunya mbak Rose berangkat Jum'atan. Setelahnya, kami segera pulang. Semua anak sangat senang, tiba di rumah langsung melanjutkan acara berkebun. Tanaman pepaya KALINA dan okra oleh-oleh belajar tadi, segera dirawat dengan baik.
Demikianlah laporan game hari ini. Semoga bermanfaat.
sumber:
Hasil Pelatihan Pengolahan Sampah Terpadu (PPLH) Semen Indonesia Foundation-Perumdin PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Blok M-7 Desa Bogorejo, Kecamatan Merakurak, Tuban.
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative
0 Komentar