Hari itu anak-anak baru saja selesai UAS. Bertepatan dengan weekend Jum'at, Sabtu dan Ahad. Kami bersiap mudik ke Bali. Sambil menanti jemputan sang Abi, persiapan pun dilakukan.

Wan-Faiq: Menjual dan menitipkan ikan hias miliknya pada beberapa teman karena selama ditinggal berlibur harus tetap ada yang merawat.
Indy: Menyiapkan pakaian dan buku-buku sebagai bekal liburan
Nayief: Menyiapkan buku dan alat tulisnya
Saya dan Zed: Mendata barang-barang toko yang perlu distok agar tak kehabisan saat kami tinggal berlibur.

Kamis sore Abinya anak-anak menelpon bahwa Insyaallah Allah Jumat pagi tiba di kota Lamongan. Wah surprise.. karena kami pikir, ia akan tiba Ahad pagi dan Ahad sore kami langsung berangkat ke Bali.
Benar saja Jum'at pagi beliau tiba. Nasib baik karena masih ada bengkel mobil yang buka (Afandi Motor Lamongan). Kami pun mengecek kesiapan mobil. Tune Up dan spooring mobil sekitar tiga jam lamanya. Saat menunggu ada banyak hal yang kami lakukan. Mulai dari ngobrol, mengamati kegiatan katak katak kecil, melihat montir bekerja, melihat orang memancing, melihat ibu kantin menyiapkan barang dagangannya dan yang paling seru saat melihat ban-ban mobil baru yang diturunkan dari truk menuju gudang bengkel.

Setelah mobil siap, kami segera pulang dan bersiap sholat Jum'at di masjid kampung. Kelelahan membuat saya tertidur. Hingga saat anak anak dan abinya datang dari masjid, saya belum menyiapkan makanan. Dan... tak lama mereka menunggu, akhirnya makanan siap disantap. Acara berikutnya adalah suami bersama anak-anak soan ke rumah eyangnya. Tugas saya mencuci dan menyeterika pakaian yang sangat  banyak. Karena agenda besok Sabtu adalah kulak bahan kue, plastik dan ATK.

Pagi pun tiba, kegiatan kami sesuai agenda. Saat di gerbang tol, seorang pengemudi truk di depan kami berlari lari menghampiri, "Pak, bolehkah saya titip bayar tol? Saldo saya tidak mencukupi" "Oh iya bisa. ini kartunya." Jawab paksu.

Saya ingat saat pertama kali menggunakan kartu tol, bingungnya luar biasa karena menurut petugas tol, kartu BRIZZ saya tidak ada saldonya. Padahal sejak membeli, belum pernah saya gunakan. Sukurnya ada pak satpam di gerbang tol yang mau meminjamkan kartunya dan saya ganti dengan uang pas. Sampai Surabaya, segera melakukan isi ulang lewat ATM via bank lain. Transaksi berhasil. Namun, sampai di gerbang tol, kembali terulang kisah saat berangkat. Tidak ada saldo katanya. Mungkin karena saya belum melakukan aktivasi. Duh bingungnya dan disarankan untuk pinjam dengan pengemudi di belakang saya. Saya pun keluar mobil dengan rasa malu dan harap-harap cemas. Alhamdulillah pengemudi mobil itu meminjamkan dengan ekspresi wajah yang sangat baik. Ia tak mau diganti uang, namun saya tinggalkan uang di dashboard mobilnya sambil berlari menuju pintu tiket tol. Eh.. lupa deh ucap makasih. Haha.. Saat mobil berjalan, saya berusaha menunggu mobil itu untuk mengucapkan terimakasih. Namun mobilnya tak kunjung mendahului saya. Ohh.. semoga Allah membalas kebaikannya. Saya jadi ingat kisah Kick Andy episode selalu membayar tol untuk dua kendaraan. Satu buat kendaraannya dan satu lagi buat kendaraan di belakangnya. Memang benar, buat yang dibayarin ini jadi surprise. Dan bisa menularkan kebaikan yang yelah ia dapatkan kepada orang lain.

Setelah pengemudi truk keluar gerbang, pengemudi truk menunggu mobil kami dan mengucapkan terimakasih. Senang rasanya bisa membantu. Selama kulak, paksu menemani anak-anak sehingga saya bisa tenang dan cepat berbelanja. Sebelum Ashar mobil meluncur menuju Lamongan. Rencana berangkat sebelum subuh jadi mundur karena ada beberapa hal yang belum siap. Tepat jam setengah 10 pagi mobil meluncur menuju Bali. Selama perjalanan, hujan mengguyur dengan derasnya. Alhamdulillah jam 12 malam kami tiba dengan selamat di rumah Camar-Sesetan-Denpasar.

#storymomentbali2017
#episodelamonganbali
#berbagiituindah
#ibuprofesional