Game Level 10 Hari III Membangun Karakter Anak dengan Mendongeng

Sabtu, 2 Desember 2017

Hari ini acara mendongeng kami lakukan saat anak-anak pulang sekolah. Karena sedang UAS (Ujian Akhir Semester), maka pulangnya lebih awal. Kakak Indy bercerita kalau tadi kesulitan mengerjakan satu soal akidah ahlaq, ada hadis yang dia lupa. Tidak ada dalam buku pelajarannya, namun dulu pernah hafal. Ingat hanya sepenggal saja. Terlihat kecewa dari raut wajahnya. Saya mendengarkan ceritanya hingga selesai. Dan ia menutup cerita dengan kalimat,

"Ya udah mi, yang penting Indy sudah berusaha belajar dan mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Masalah hasil gak usah dipikirin ya mi?" 

Saya pun tersenyum dan berkata, "Iya kak betul, nilai sesungguhnya ya prosesnya itu, dan bagaimana kakak bisa mempraktekkan ilmu yang sudah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari." "Bagian mana yang paling menarik dari akidah ahlaq yang kakak pelajari di semester ini?" "Hmm.. bagian apa ya? Aha.. bagian ahlaq terpuji mi, itu loh yang rendah hati, jujur dan iklas."

"Wah kalau gitu, nanti selesai masak, umi kasi hadiah buat Indy dan saudara yang lain. Karena Indy dan abang sudah belajar giat untuk UAS hari ini. Hadiahnya diceritain sebuah kisah.." "Horey.. makasi mi." "Iya sama-sama."

Selesai masak, saya menepati janji. Anak-anak makan dan kemudian duduk santai sambil mendengar dongeng.

Shalih Anak yang Baik
Cerita kali ini tentang seorang anak yang hidupnya sangat kekurangan. Namanya adalah "SHALIH".

Shalih panggilan anak ini, tepat seperti ahlaqnya yang baik. Setiap hari ia harus bekerja keras mencari makan buat dirinya dan ibunya yang sedang sakit. Sedangkan ayahnya sudah lama meninggal dunia. Subuh itu, seperti biasa.. saat azan berkumandang, ia membantu ibunya mengambil air wudhu dan meninggalkan ibunya sholat di rumah. Ia menuju langgar dekat rumahnya untuk melaksanakan sholat subuh berjama'ah. Selama perjalanan, ia berdo'a agar hari ini Allah memberikan rejeki makanan buatnya dan sang ibu. Demikian pula saat selesai sholat tak lupa ia berdo'a.

Pulang dari langgar, ia bertemu pak Hanif seorang pedagang sukses di kampungnya. Pak Hanif terkenal baik hati, senang membantu para tetangga yang kesusahan. Shalih tersenyum dan bersalaman mencium tangan pak Hanif. Pak Hanif menepuk pundak Shalih sambil berkata, "Nak.. bagaimana kabarmu dan ibumu?" "Alhamdulillah baik Pak, Allah memberikan nikmat pada saya untuk merawat ibu yang sedang sakit." "Masyaa Allah, Kau memang anak yang shalih. Datanglah ke rumah bapak saat matahari mulai bersinar."

Sesuai dengan pesan pak Hanif, Shalih datang dan menerima ajakan pak Hanif untuk bekerja di tokonya. Beberapa bulan bekerja, Shalih banyak disukai oleh para pembeli dan teman kerjanya yang lain. Saat pak Hanif bertanya pada Shalih, apa rahasianya hingga semua orang menyayanginya? Shalih tertunduk malu, "Saya tak punya rahasia apa-apa pak. Hanya saja, setiap saya akan berangkat bekerja, saya selalu mencium ibu dan meminta do'anya. Setiap berjumpa siapa saja, saya selalu tersenyum."

"Karena senyum akan membuat hati orang akan bahagia dan kebahagiaan akan menular pada orang lainnya." 


"Lalu apa yang kau lakukan saat bekerja? Teman-temanmu sangat menyukaimu. Biasanya mereka saling bersaing satu dengan yang lain. Tapi berbeda perlakuannya denganmu." "Saya tidak melakukan apa-apa. Hanya selalu berpikir untuk bisa membantu teman yang lain. Saat terlintas pikiran untuk bersaing, saat itu pula hati kecil saya berkata Jangaan.. Hidup bukan untuk bersaing. Namun hidup untuk saling membantu."

"Seperti semut yang tak pernah saling menggigit, namun sebaliknya, semut saling bahu membahu." 


"Wah, filosofis sekali kau Shalih, bapak bangga bisa mengajakmu bekerja di toko bapak. Dan karena kerjamu yang bagus, maka bapak akan memberikanmu sedikit hadiah. Ini ada bonus toko sebesar gajimu. Semoga bisa bermanfaat buatmu dan ibumu."

"Terimakasih pak Hanif, saya pun sangat berterimakasih karena pak Hanif banyak membantu saya dan ibu. Saya kagum pada bapak. Bapak pedagang yang jujur. Pantas saja Allah memberikan nikmat yang begitu besar pada bapak dan keluarga." "Alhamdulillah.."

"Nah.. begitu ceritanya nak. Mudahan kita bisa jadi orang yang jujur, ramah dan senang membantu ya.. "

Demikian laporan tantangan hari ini. Semoga bermanfaat. Terimakasih

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunSayIIP
#GrabYourImagination