Game Level 10 Hari VIII Membangun Karakter Anak dengan Mendongeng
Kamis, 7 Desember 2017
Pk 09.00
Sejak malam badan Nayief panas, sehingga pagi ini tidak masuk sekolah. Setelah sarapan dan minum air yang banyak, rupanya badan Nay sudah lebih enak. Saat saya membersihkan kaca jendela dan kaca kaca lainnya di rumah, Nay dan Zed ikut serta. Dari sinilah tema dongeng hari ini dibuat.. Tunggu kisahnya malam nanti ya..
Pk. 19.00
Malam ini anak-anak bebas beraktifitas. Ada yang menonton tv, ngaji, baca buku, tiduran dan bermain. Besok hari libur sekolah. Beberapa hari kemarin sibuk mempersiapkan diri menghadapi UAS.
Break dulu sehari.. Emaknya juga perlu istirahat.
U: Alhamdulillah, akhirnya bisa selonjoran..
F: Ayo mi, dongeng
I: Gantian mi, Indy yang dongeng
Ul: Nanti nae, umi dulu
Z: Monyet ya mi
U: Hehe.. umi mau cerita tentang kaca yang kita bersihin tadi pagi. Iya boleh berikutnyaIndy yang cerita ya
"Putri dalam Sangkar Kaca"
Di sebuah istana kerajaan yang sangat megah, hiduplah dua orang putri. Namanya Putri Putih dan Putri Biru. Mereka tinggal di kamar yang indah. Putri Putih memiliki kamar di bagian depan istana, tepat di atas sebuah taman yang indah. Sedangkan Putri Biru tinggal di bagian belakang istana tepat menghadap ke arah pantai. Setiap pagi kedua putri membuka tirai kamar dan tampaklah oleh mereka pemandangan yang sangat menakjubkan. Begitu pula saat siang, sore dan malam. Tak satupun peristiwa yang mereka lewati. Semua dapat disaksikan dari dalam kamar.
Raja yang sangat menyayangi mereka membuatkan dua buah sangkar kaca yang kini ditempati oleh kedua putrinya dengan sebuah pesan, "Wahai putri-putriku, jagalah sangkar ini dengan baik. Walau berupa sangkar, namun kalian dapat melihat apapun yang ada di sekitarnya asalkan beningnya selalu kau jaga. Bila kau lupakan pesan ayahmu ini, maka kau akan melihat sesuatu yang berbeda dari aslinya."
Beberapa bulan kemudian..
Dari kamar Putri Biru tampak rerumputan hijau dan bunga-bunga indah dikelilingi kupu-kupu yang cantik. Demikian pula dengan Putri Putih. Dari kamarnya tampak lautan biru membentang.. Ada perahu kecil dan rona merah matahari mengintip di ujung laut. Karena para putri kini telah beranjak dewasa, maka raja pun mengijinkan mereka untuk keluar dari sangkarnya. Merasakan apa yang mereka saksikan dari dalam sangkar. Putri Biru hendak mencium bunga mawar yang berwarna merah. Ia pun segera keluar istana dan mendapati hamparan pasir putih serta deburan ombak yang berkejaran. Putri Biru berlari kesana kemari untuk menemukan mawar dan kupu-kupu yang ia cari. Namun tak jua bertemu. Ia pun duduk di atas batu di pinggir pantai. Matanya nanar menatap sekeliling.
Di sangkar yang lain.. Putri Putih keluar kamar untuk segera bermain pasir di pantai. Mengumpulkan kerang dan bermain bersama para ikan di dalam lautan biru, menatap indahnya matahari dan menaiki perahu di sepanjang pantai.
Ia berlari kesana kemari namun tak juga bertemu dengan apa yang dicari. Yang ia jumpai adalah taman bunga dengan rerumputan hijau dihiasi kupu-kupu. Putri Putih pun terduduk di atas bangku taman yang panjang. Matanya berkaca-kaca teringat akan pesan sang Raja.
Rupanya saat sang raja menghadiahkan sangkar kaca, kedua putrinya dipersilahkan merasakan semalam di sangkar yang lain. Putri Biru dan Putri Putih bertukar sangkar. Setelah tinggal di sangkar sendiri lambat laun muncul perasaan tidak puas. Dan mulailah mereka melukis sangkarnya dengan lukisan yang menggambarkan keinginan mereka.
Kini rasa malu menggelayut di hati kedua putri tersebut. Mereka pun menuju ruangan raja untuk memenuhi undangan.
R: Wahai Putri Biru.. apa yang kau rasakan saat keluar dari sangkar kacamu?
PB: Owh Ayah.. maafkan aku. Aku merasa malu. Tak bersyukur atas apa yang telah kau berikan padaku. Aku melihat yang tidak asli. Aku menyesal.
PP: Aku pun demikian ayah. Maafkanlah putrimu ini.
R: Haha.. mengapa kalian bersedih? Aku bangga pada kalian. Sudahlah.. Kalian sungguh kreatif. Kalian mampu mencurahkan impian dan harapan lewat coretan di dinding."
PB: Tapi aku membuat sesuatu yang palsu ayah..
R: Benar anakku. Kalian memang telah merubah beningnya menjadi apa yang kau pikirkan. Oleh karenanya kau mendapatkan kepalsuan.
Namun.. ini adalah pelajaran hidup. Beruntung kau bisa memetik hikmahnya. Bersyukurlah pada apa yang telah kau dapatkan. Dan tetap bermimpilah, wujudkan mimpimu dengan tetap bening memandang semua hal.
PP: Terimakasih ayah.. Aku akan selalu mengingat pesanmu.
Demikianlah.. setelah kejadian itu, Putri Biru dan Putri Putih selalu bersyukur dan melihat dengan kaca yang bening. Agar mereka mendapatkan yang asli.
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunSayIIP
#GrabYourImagination
0 Komentar