Sebagai seorang ibu dari lima pemuda/i kecil, maka tak ada yang lebih indah dari bisa menikmati setiap tumbuh kembang mereka. Mengawal fitrah dan menyaksikan kebesaran Allah dalam menciptakan mahluk dengan keunikan masing-masing.
*Baiti Jannati*
Dokumentasi pribadi |
Begitu pula saat aku bergabung dalam sebuah komunitas dengan visi misi yang menarik bagiku. Menjalin hubungan kekeluargaan dengan banyak member, bertukar ilmu, menyerap, menganalisa dan menemukan solusi dari berbagai tantangan.
Bagiku, usia tak jadi penghalang dalam menimba ilmu dan menggoreskan pengalaman. Aku yang hampir menyentuh usia 40 tahun semakin merasa perlu untuk beramal dan menebar kebaikan. Tak ingin banyak berpikir bagaimana caranya, lakukan saja mulai dari hal yang paling mudah. Itu yang ada dalam benakku. Teringat seorang sahabat Ummu Musa yang waktu itu belajar bersama di kelas Bunda Sayang Batch#1 MR.JatSeLa. Tak dibatasi usia, walau sudah memiliki cucu, tetap semangat belajar dan saling memberi serta menerima.
Tak perlu malu untuk berbagai. Walaupun ada banyak orang di sekitar kita yang jauh lebih berarti dari keberadaan kita namun yakinlah bahwa Allah memberikan sesuatu yang istimewa pada setiap orang. Entah apa.. just do it
Setiap yang hidup pasti mempunyai tantangan. Lihatlah pohon yang tumbuh di pekarangan. Seperti pohon di halaman rumahku. Lima tahun silam kami menanam pohon itu bersamaan. Hari berganti pekan, pekan berganti bulan dan bulan berganti tahun. Pohon ini tak mau tumbuh bersamaan. Satu pohon lebih cepat tumbuh. Dahannya bercabang banyak ke kanan dan kiri, batangnya besar dan daunnya sangat rimbun. Pohon lainnya tak kunjung bertambah tinggi. Batangnya kurus, dahannya tak banyak bercabang. Daunnya pun sedikit. Padahal sinar matahari sama menyinari kedua pohon. Air yang menyiraminya pun sama. Setiap pagi dan sore kami merawatnya sambil menunggu keajaiban apa yang akan terjadi.
Dokumentasi pribadi |
Setiap yang hidup pasti mempunyai tantangan. Lihatlah pohon yang tumbuh di pekarangan. Seperti pohon di halaman rumahku. Lima tahun silam kami menanam pohon itu bersamaan. Hari berganti pekan, pekan berganti bulan dan bulan berganti tahun. Pohon ini tak mau tumbuh bersamaan. Satu pohon lebih cepat tumbuh. Dahannya bercabang banyak ke kanan dan kiri, batangnya besar dan daunnya sangat rimbun. Pohon lainnya tak kunjung bertambah tinggi. Batangnya kurus, dahannya tak banyak bercabang. Daunnya pun sedikit. Padahal sinar matahari sama menyinari kedua pohon. Air yang menyiraminya pun sama. Setiap pagi dan sore kami merawatnya sambil menunggu keajaiban apa yang akan terjadi.
Benar saja, setelah lima tahun tumbuh akhirnya pohon kecil ini kini tak lagi kecil. Pertumbuhannya sungguh di luar dugaan. Batangnya kuat menjulang ke langit. Lurus dan begitu kokoh. Tak hanya rimbun, namun juga berbunga cantik. Subhanallah.. Rupanya selama ini sang pohon sedang menguatkan akar. Menembus batu besar sisa bangunan rumah yang pernah berdiri di tanah tempat ia tumbuh.
Mahluk hidup yang bernama pohon telah berhasil menghadapi tantangan dengan baik. Kini ia tampil dengan segenap potensi yang ia miliki, karunia dari Allah SWT.
Demikian pula dengan kita sebagai mahluk hidup yang bernama manusia. Tak ada tantangan yang tak bisa dihadapi. Namun menghadapinya memerlukan sebuah proses. Proses yang membuat kita semakin mencintai sang pemberi tantangan, Dialah Allah SWT.
Kini kami tak perlu lagi menyiraminya. Karena dengan akarnya yang kuat, dengan daunnya yang rimbun dan dengan bunganya yang indah sudah mampu menebar manfaat bagi mahluk di sekitarnya.
Jika kau telah di jalan Allah, melesatlah kencang. Jika sulit, maka tetaplah berlari meski langkahmu kecil berselang. Bila engkau lelah, maka berjalanlah menghela lapang. Dan bila semua itu tak mampu kau lakukan, tetaplah maju meski harus merangkak nyalang, dan jangan pernah sekalipun berbalik ke belakang.
~ Imam Asy-Syafi’i
Kini kami tak perlu lagi menyiraminya. Karena dengan akarnya yang kuat, dengan daunnya yang rimbun dan dengan bunganya yang indah sudah mampu menebar manfaat bagi mahluk di sekitarnya.
Jika kau telah di jalan Allah, melesatlah kencang. Jika sulit, maka tetaplah berlari meski langkahmu kecil berselang. Bila engkau lelah, maka berjalanlah menghela lapang. Dan bila semua itu tak mampu kau lakukan, tetaplah maju meski harus merangkak nyalang, dan jangan pernah sekalipun berbalik ke belakang.
~ Imam Asy-Syafi’i
Sumber:
Kegiatan memaknai aktifitas membersamai keluarga di rumah
Pengalaman belajar di kelas Bunda Sayang Batch#1 Institut Ibu Profesional
Pengalaman belajar di kelas Bunda Sayang Leader Batch#3 Institut Ibu Profesional
Pengalaman belajar di kelas Bunda Sayang Leader Batch#3 Institut Ibu Profesional
0 Komentar