Sabtu, 11 Maret 2017

Hari ini agenda kami adalah menuju kota Malang untuk mengikuti acara Jelajah Cita Cita. Acara yang sungguh dinanti oleh Ulwan, Faiq, Indy, Nayief dan Satya. Pagi ini juga Ulwan dan Faiq ikut lomba mendongeng sebagai perwakilan sekolah. Lombanya mendadak. Namun karena mereka berdua sangat berbinar untuk mengikuti maka tak ada alasan lagi untuk mencegahnya. Kami putuskan berangkat setelah lomba selesai.

Saat kami akan memutuskan untuk mengikuti acara JCC, maka saya konfirmasi dulu pada paksu. Apakah hari itu bisa ikut berangkat bersama kami ke malang? Ternyata paksu baru akan pulang ke lamongan saat libur Nyepi. Karena acara ini menarik buat anak anak, maka beberapa alternatif teknis keberangkatan kami rencanakan. Pertama jika kami berangkat dengan supir keluarga maka tidak akan menginap. Berangkat jam 3 pagi, subuhan di jalan. Jika berangkat tanpa supir, maka kami akan menginap pada Sabtu malam dan langsung kembali sepulang acara. Setelah melakukan pendaftaran yang dibantu oleh mbak Chitra, dan ternyata kami tidak dapat supir. Maka saya pun menginfokan kepada paksu dan anak2. Paksu menyemangati untuk berangkat sendiri begitu pun anak2 terlihat exited sekali. Woow.. Dengan dukungan seperti ini, tentu membuat tekad saya bulat walaupun saya belum tau jalan mana yang harus dilalui untuk pergi ke malang. Pokoknya semangat!

Kemudian saya dan anak2 segera menyusun rencana dan membagi tugas. Ulwan dan Faiq sebagai pemandu perjalanan. Tugasnya memperhatikan arah yang akan dilalui dengan bantuan google map, marka jalan dan juga bertanya pada orang yang dijumpai. Selain tugas itu, wan iq juga bertanggung jawab terhadap kenyamanan Zed, karena nanti akan duduk di depan bersama Zed secara bergantian. Indy bertugas sebagai manager konsumsi. Melayani peserta saat memerlukan minuman ataupun makanan ringan. Nayief bertugas sebagai pengamat perjalanan karena selama ini paling teliti dan selalu memberikan informasi yang tepat bila diperlukan. Makanan pun saya pesan di depot Suroboyo untuk dua kali makan. Sabtu malam dan ahad pagi. Karena saya akan cukup repot dan tentu akan lelah jika harus menyiapkan makanan sendiri, ditambah merapikan rumah, pakaian yang harus dicuci dan seterika supaya saat tiba di rumah nanti sepulang acara JCC langsung bisa rehat. Dan Senin pagi anak2 akan mengikuti UTS hari pertama. Penginapan murah, bersih dan nyaman segera dibooking oleh suami. Letaknya tidak jauh dari tempat JCC. Yaitu Tya Backpakers jalan sigura-gura barat, seberang Alfamidi. Mobil pun segera saya chek oli, air dan akinya. Jum'at sore mobil sudah siap. Pakaian dan perbekalan sudah saya siapkan sejak Kamis. Malam sebelum berangkat rencana kami rehat awal ternyata mundur karena kedatangan tamu. Wah rame benar rumahnya. Hihi.. Tidak masalah, besok sebelum berangkat akan saya sempatkan untuk tidur sebentar. Telpon pun berdering.. "Assalamualaikum. Iya pak gimana?" Saya menyapa bapak mertua yang menelpon. "Sesuk koen berangkat karo supir ae. Bapak iki biar gak kepikiran." Wes tak bilangi seng nyupiri gelem." Owh.. Iya pak.. Jawab saya singkat. Yah.. Buyarlah rencana yang sudah kami susun bersama anak2. Saat itu ada ibu mertua dan adik ipar di rumah. Saya coba bicara apa yang saya dan anak2 sudah rencanakan. Begitu pula dengan tujuan perjalanan ini. Selain acara JCC, ini juga latihan kemandirian saya dan anak2 juga ada pertimbangan lainnya. Ibu dan adik sepertinya mendukung. Setelah tamu pada pulang, saya konfirmasi pada paksu. Dan keputusannya bismilah berangkat sendiri. Apalagi rencana ada teman yang mau ikut bareng. Yess dapat teman! Tepat ba'da dzuhur kami berangkat. Kami ke rumah eyangnya anak2 dulu untuk berpamitan. Bapak pun tertawa saat saya bilang nyupir sendiri. "Yo wis gak papa. Hati hati nang dalan. Ojo lali moco doa terus." Iya pak.. Jawab saya. Ibu menengok ke dalam mobil. Opo ae digowo? Hehe.. Macem2 bu. Itu ember sama termos. Gelas, susu, white kopi, pop mi (kalau di rumah malah gak pernah makan pop mi dan mi instan), kue2. Iya kurang air putih aja bu. Mau beli aqua gelas sak dus. Iyo iki ae sampean gowo. Ibu memberikan satu dus aqua gelas dari tokonya. Gak usah tuku. Hihi.. Iya uda bu makasih. Mobilpun meluncur menuju tempat lomba. Jemput wan iq dulu. Saya mampir di apotek Zakky buat beli vitamin dan sesuatu buat gosok2 kalau nanti pegel.

Apotekernya pun memberikan apa yang saya cari. Nah begitu mobil parkir, di halaman UNISDA, wan iq langsung menyambut dan bersiap untuk berangkat. Setelah ijin dengan guru pendamping, kami pun menuju depot untuk jemput satya dan mengambil pesanan makanan. "Sudah sholat bang? Kalau belum, sekalian dijamak dengan Ashar." " Sudah mi tadi di UNISDA sambil nunggu umi." " Oke kalau gitu." "Setelah berpamitan di depot, kami pun segera berangkat." " Sudah siap semua?" " Siap.. " Jawab anak2 kompak. Kalau gitu mari kita berdoa supaya perjalanannya menyenangkan, lancar dan selamat." Tanpa dikomando lagi kami pun berdoa bersama. " Umi.. Indy sudah berdoa 60 kali supaya gak macet. "Ya Allah.. Jangan macet" gitu mi doanya. Kurang lagi 40 kali mi.. Habis ini indy lanjutin.. Hihi.. Iya kak. Aamiin.. Bagus itu doanya. Insyaa Allah dikabulkan. Aamiin.. Semua menjawab. Uda siap bang google mapnya? Ini lagi diketik mi. Tujuan kita ke mana mi? Hotel? Graha Tirta atau Malang? Tanya Faiq. Malang aja dek Iq.. Jawab Ulwan. Iya kan mi? Iya bang. Yang penting kita lolos dulu dari tol. Habis itu baru cari penginapannya. Telpon abi dulu bang kabari kalau kita sudah berangkat. Di wa juga. Beberapa kali ditelpon, abinya anak2 tidak mengangkat telponnya. Tumben.. Bang kemana nih arah jalan mau masuk tolnya? Wah mi.. Belum konek ini google mapnya. Iya uda... Kita tanya orang aja. Kemudian mobilpun menepi dan FAIQ membuka kaca jendela seraya bertanya pada orang di pinggir jalan. " Maaf pak...kalau mau masuk jalan tol ke malang lewat mana ya? " Owh.. Itu dek lurus terus ketemu lampu merah, sampean ke kiri. Ada tulisannya masuk tol." "Iya pak makasih." Tak lama kemudian telpon pun berbunyi. "Assalamualaikum.." "Wa'alaikummussalam.w.w" " Maaf hape abi lagi trouble. Ini baru selesai diperbaiki di Grapari. Lagi dimana sekarang?" "Sudah mau masuk tol. Nanti di tolnya lewat mana aja yank? Tanya saya." Abi gak inget yank.. Ntar ayank ikuti aja petunjuk jalannya. Gampang kok." "Owh iya.. Soalnya googlemapnya belum bisa dipake yank. Gak tau kenpa. Masak habis pulsanya." "Ini mi.. Batrenya yang mau habis. Terus gak bisa ngecas ini sampai panes colokannya. Eh.. Tapi, ini sekarang uda mau mi.. Google mapnya. Nah ini nanti kita lurus aja." "Owh.. Iya uda yank.. Nanti saya telpon lagi kalau bingung-bingung. Hehe.." "Iya. Iya." Jawab paksu singkat. Alhamdulillah benar jalan yang ditunjukkan orang tadi.. Kami pun masuk tol. "Nah ini ni betul jalannya. Ini ada di map. Ulwan dan Faiq terlihat gembira. Hore... Kita masuk tol. Horee.. Kita masuk tol.. Indy bersorak diikuti Nayief. Satya kalem, tak ada suaranya. Yazed juga anteng menikmati perjalanan. Begitu masuk gerbang tol, kami selalu bertanya arah jalan ke malang pada petugas karcis. Dengan teliti dan hati-hati kami ikuti petunjuknya. Ulwan Faiq kadang kebingungan ketika membaca peta yang menumpuk jalannya. Tapi dengan diskusi keputusannya selalu tepat. Beberapa kali saat mengambil kartu otomatis di pintu tol, tangan saya tak mampu menggapai kartu. "Umi biar Indy aja yang ngambil.." Usul Indy. Mobilpun saya majukan dan hampir separuh badan Indy keluar lewat jendela buat nngambil kartu. Haha.. Umi ini malu maluin.. Masak ngambil gitu aja gak bisa. Itu sampe orang di belakang ketawa. Hhehe.. Gak apa kak. Biar tau kalau umi punya asisten cilik yang cantik." "Umi.. Umi.." Begitu jawab Indy. Alhamdulillah akhirnya kami bisa keluar tol dan hp pun benar2 mati. Tinggal hp jadul buat sms dan nelpon yang bisa dipake. Ayok sms abi nak. Tanya alamat penginapannya. Tak terasa sudah sekitar 3jam perjalanan kami tempuh. Benar diijabah doa Indy. Jalannya lancar. Setelah tol kami sempat bertanya empat kali dan tanpa nyasar akhirnya tiba tepat saat magrib di penginapan. Kami pun mengabarkan pada eyang abinya anak2 kalau sudah sampai. Alhamdulillah.. Orang2 malang emang top kalau ditanya alamat.. Luar biasa jelas keterangannya.

Setelah chek in, kami mengangkut barang bawaan dan memutuskan untuk makan malam di halaman sebelah penginapan tempat kami parkir mobil dengan diterangi cahaya lampu mobil. Awalnya Ulwan dan Faiq keberatan. Tapi setelah mulai makan, Faiq komentar "Wah asyik juga ya mi makan di sini. Sayang hpnya ga bisa buat foto. Jadi gak bisa kirim ke abi." "Iya bang ini seperti kemah. Hihi.. Makan-makan di antara rerumputan. Selesai makan hujan turun. Kami pun bergegas beres2 dan masuk penginapan. Kami tinggal di lantai dua. Kemudian bergiliran mandi. Saat giliran Yazed mandi.. Baru siram buat bersuci.. Zed langsung teriak dan menangis. Wah airnya duinginn.. Gak ada air hangatnya. Zed terus menangis. Zed tidak jadi mandi. Setelah semua selesai mandi, saya, Zed, In dan Nay berjalan-jalan keluar penginapan. Membeli sambel jadi karena sambal kami sudah habis. Jadi perlu buat sarapan. Luar biasa rame sekali para remaja disini. Entah karena malam ahad atau memang setiap malam rame hingga tengah malam. Sekitar jam 12 malam masih ada yang begadangan. Owh.. Semoga para generasi muda ini berkumpulnya dalam rangka mencari ilmu dan dalam keadaan yang halal pula. Wah badan Zed hangat dan menjelang subuh mulai panas. Semalam setelah makan sudah dikasih sanmol. Mungkin karena kaget kenalan sama air malang yang dingin. Azan subuh berkumandang, anak2 mulai mandi bergantian dan sholat subuh. Setelah itu duduk2 di resepsionis sambil nonton film kartun.
bersambung...