Game level 4 Hari 6
Selasa, 25 April 2017

Pagi ini Faiq mengikuti Kompetisi Sains Madrasah bidang Matematika. Sedangkan Indy libur karena sekolahnya dipakai untuk kegiatan lomba. Nayief dan Ulwan sekolah seperti biasa. Sedangkan saya dan Zed sibuk mengejar penyelesaian tugas rumah yang beberapa hari ini tertunda. Cucian menumpuk, kulkas tak terawat dan juga mengurus bahan makanan di dapur yang sudah habis.

Saya dan Zed pergi ke pasar. Indy membaca buku ceritabdi rumah. Saya berpesan kepada Indy agar menyapu dan membersihkan rumah saat saya di pasar. Ayo Zed kita berdoa dulu sebelum masuk pasar. A'uudzubillaahiminassyaithoonnirrajiim.. Kemudian kami pun berjalan. Kakinya lincah mengikuti saya ke sana kemari. Pertama kami menuju dagang bumbu. Zed membantu memasukkan bawang merah dan putih yang saya pilih ke dalam plastik. Sambil berkata awang putih.. Awang meyah. Lanjut omat, awang ombay. Setelah itu, orang2 pada tertawa karena Zed pergi ke dagang yang lain untuk mengambil kursi pendek/dingklik untuk duduk. Loh.. Loh.. Pintere ta.. Ngerti kalau perlu tempat duduk yo golek disek. Hihi.. Saya tersenyum sambil mengajarkan untuk mengucapkan kata, Bude... Azed pinjam dingkliknya ya... Dagangnya pun membalas ngge.. Pake aja Mas Yazed. Matur suwun ngge. Diikuti dengan Wun Ngge. Zed pun duduk dan lama-lama kakinya masuk di dalam keranjang bawang. Loh.. Loh.. Ayo turun kakinya. Bawang itu pedes, kalau kakinya kena pedes gimana? Ndes.. Ndes.. Lalu kakinya pun dikeluarkan. Ya uda, ayok kita lanjut ke dagang sayur Zed. Sampai di dagang sayur Zed pun senyum2 karena ditanya, Mau beli sayur apa? Lalu dagangnya menawarkan krupuk gratis untuk Zed.
Tapi Zed melirik saya. Saya jawab lirikan dengan Terimakasih bude, Zed gak maem krupuk dulu karena batuk. Zed pun membalas dagangnya dengan gelengan dan senyuman. Zed nanti mau makan sayur apa? Bayem? Kangkung? Kacang panjang? Atau apa ini mbak? Saya bertanya pada dagangnya. Daun ubi rambat. Orang sini bilang daun mbolet atau menyok gitu saya gak ingat. Menyok untuk singkong atau sebaliknya. Hihi.. Biasanya saya suka masak daun singkong dan dulu saat Zed kena DB saya dikirimi adik daun ubi jalar tapi sudah jadi sayur siap makan. Dipercaya daun ini bisa menaikkan trombosit. Nah baru kali ini saya perhatikan yang masih mentah. Daunnya menjari kecil2 dan tulang daunnya lunak tidak seperti daun singkong. Saya pun membelinya dan berencana akan masak sayur plecing daun ubi jalar. Oleh orang sini biasanya dimasak sayur asam. Setelah membeli sayur, Zed pun sigap membawa belanjaan yang ringan dan lanjut ke dagang tahu tempe. Saat membeli tahu, Zed bernyanyi tanpa komando. Ahu ulat.. Digoyeng dadakan di mobil lima atuskan.. Oye. Wah.. Kok jadi hafal lagu gitu. Gara2 dagang tahu bulat suka lewat di depan rumah jadi hafal. Padahal kami belum pernah membeli. Dagang tahu tempenya pun tersenyum sambil melayani pembeli yang sedang banyak mengantre. Setelah selesai beli hupe, kami lanjut beli ikan. Zed kegirangan saat kami di dagang ikan. Iwak umi.. Iwak lele, iwak andeng, iwak jail. Hihi Zed hafal nama2 ikan. Udan, umi.. (Udang, cumi) Iya. Zed mau masak ikan apa nanti? Wah saya baru ingat, kemarin abang macing ikan betik dan minta untuk dimasakin. Tapi sudah terlanjur akan membeli. Kasian ngeliat dagangnya kalau kecewa gara2 gak jadi beli. Saya putuskan untuk membeli ikan mujair setengah kilo aja. Zed pun senang. Kami lanjut ke dagang buah. Ayo Zed, kita beli buah. Abang Nayief minta buah naga. Ini ada buah naganya walaupun kecil2. Kami pilih yang warnanya merah terang dan masih segar. Beli 4 buah dan ditimbang 3/4 kilo seharga 12 ribu. Selesai berbelanja kami segera pulang. Barang belanjaan segera digantung di motor. Hihi.. Zed sigap sekali. Yang berat saya letakkan di bawah depan. Ayo Zed kita pulang. Ayo Zed bilang Alhamdulillah... Sudah selesai belnjanya. Dan saat naik ke motor kami mengucap Bismillah.. 

Sampai di rumah, kami cuci kaki dan tangan. Masuk rumah Zed langsung mengucap Salam Ikuuum .. Saya pun senyum dan menjawab salamnya. Begitu pula dengan Indy. Rumah sudah bersih dan Indy sedang menonton acara TV. Kemudian saya mulai mencuci pakaian sambil memasak di dapur. Zed leyeh2 sambil makan kue dan minum susu ditemani Indy. Setelah selesai rehat, Zed menuju dapur dan segera menurunkan perabot dapur. Baskom, panci, toples, box plastik semua dijejer dan kadang Zed menumpuk kotak2 makan kemudian menurunkan dan merubah posisi sambil mulutnya ramai menjelaskan apa yang sedang dilakukan. Setelah selesai masak, abang Nayief pun datang dari sekolah. Assalammu'alaikum... Zed langsung betdiri. Kum salam.. Hihi begitu Zed menjawab.

Umi.. Masak apa? Zed menjawab. Iwak iwak loo.. Itu bang Wan ancing. Loh mati iwak masak umi. Maem.. Maem nasi umi. Zed spontan minta makan. Padahal pagi tadi sudah makan. Owh.. Iya makan iwak. Hati2 durinya banyak. Biasanya Zed makan sendiri. Tapi kali ini saya bantu karena duri ikan betik banyak sekali. Kuatir tersangkut. Benar saja, Zed membuka mulutnya dan mengatakan akit mi.. Akit. Owh, ayo telan nasinya Zed supaya ilang durinya di leher. Zed pun mengikuti. Setelah itu saya beri minum. Masih sakit? Uda uda. Jawab Zed. Kemudian Zed lanjut makan lagi. Nayief pun ikut makan lagi. Begitu juga dengan Indy. Sayur nya boleh dimakan nanti bang karena betiknya uda berkuah asem asem.

Setelah selesai makan, Nayief mengeluarkan mainannya. Zed ikut bergabung. Saya biarkan mereka berdua bermain. Kemudian saya menjemur dan mengangkat pakaian. Setrikaan pun segera saya siapkan. Assalammu'alaikum.. Umi.. Dek Iq dapet 4 besar aja.  Faiq menghampiri saya untuk bersalaman. Wa'alaikummussalam.w.w Alhamdulillah bang. Bagus, tahun depan masih punya kesempatan lagi. Belajar yang lebih giat. Insyaa Allah berhasil. Itu mi.. Yang juara satu dek Iq gak inget namanya. Juara dua mbak Hurin, juara tiga perempuan juga. Semua kelas lima. Dek Iq aja yang kelas empat. Ada 18 sekolah yang ikut. Hehe.. Iya hebat nak, punya semangat dan mau berusahanya dek Iq itu yang buat umi senang. Selamat ya.. Ya tapi gak dapat piala mi. Cuma satu sampai tiga yang dapat piala. Padahal nomer empat kan juga juara ya. Sama seperti harapan satu. Iya juara kan gak mesti pakai piala bang. Ada juga yang dapetnya medali, sertifikat atau pun ucapann selamat. Seperti sekarang ini. Selamat ya nak.. Faiq pun tersenyum. Ah.. Umi ini. Dek Iq pulang duluan. Abang masih di sekolah. Tadi Dek Iq izin ke pak guru mau pulang soalnya kepala pusing. Tiga jam loh mi tesnya. Tiap dek Iq istirahat, selalu aja pengawasnya bilang, mas ayo cepet dikerjakan. Keburu waktunya habis. Dek Iq cuma senyum aja. Ya padahal uda pusiiingg.. Hehe saya hanya tertawa dan mendengarkan Faiq cerita soal apa aja yang tadi keluar di dalam test. Setelah lama bicara akhirnya Faiq berhenti dan segera makan kemudian tiduran. Ulwan pun datang dan bertanya apakah ikannya sudah dimasak. Berbinar wajahnya setelah tau kalau Yazed dan Nayief dan Indy sudah makan ikannya. Lalu mendekati Zed seraya bertanya. Enak Zed? Enak ya iwaknya? Itu kemarin yang kita pancing.. Abang juga mau makan iwak. Dan begitulah.. Anak2 istirahat hingga jam ngaji pun tiba. Semua berkemas. 
Sekian dulu cerita hari ini. Lanjut besok ..

#TantanganHari6
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP