Game Level 6 Hari XI I Love Math
Ahad, 30 Juli 2017
Subuh lewat beberapa menit, baru saya terbangun. Semalam kurang enak badan. Dan.. telatlah menjemput ulwan dan faiq di Lamongan. Syukurnya, Indy sudah mengurus Nayief dan Zed saat saya tiba kembali di rumah. Umi.. Zed nggak nangis. Owh.. iya Zed jempol. Setelah bergegas buat sarapan, anak2 pun makan dan segera berangkat sekolah.
Saya dan Zed pun pergi ke toko karena pegawai belum ada yang buka toko. Mungkin ada sesuatu dan lain hal tapi belum mengabari saya. Alhamdulillah,, baru saja toko dibuka sudah ada yang belanja plastik. Zed juga asik sendiri. Plok,, wah tepung maizenanya jatuh ke lantai dan berantakan. Zed juga ikut kaget. Padahal Zed yang menjatuhkan. Nah mi.. epungnya atuh. yantakan loh. Iya, ayo dirapikan. Zed pun memungut tepung dan tiba tiba membalurkan tepung di kaki dan tangannya. Utih mi ya.. utih ya. Sambil tertawa. Iya putih, ayo cuci muka tangan dan kaki Zed di keran. Zed pun bergegas. Tak beberapa lama, mbak win pegawai toko datang. Maaf mbak, tadi tukar shift tapi saya baru dikabari jam tujuh. Terus gak liat pesan, ini baru lihat langsung meluncur ke toko. Iya gak apa, saya tinggal ya. Saya dan Zed ke pasar membeli ikan keting dan kangkung. Saat pulang, tepat di pintu pasar Zed berhenti dan menunjuk dagang telur. Iyon ampung mi.. owh, Azed mau beli? zed mengangguk tanda setuju. Saya pun bertanya berapa harganya mbah? 1400 sedina. Boleh kurang mbah? Aku tukune ae 1300 nduk. Owh iya sudah kalau gitu, saya beli 10. Kwmudian kami memilih. Zed pilih yang gede gede ya. Zed pun tersenyum sambil ikut memilih, saya menunjukkan mana telur yang bwsar dan mana yang kecil. Hati hati supaya gak pecah ya.
Tiba di rumah, cuci kaki dan tangan meletakkan barang belanjaan dan saya segera melanjutkan hantaran yang sempat tertunda beberapa waktu. Awalnya ingin membuat masjid dari mukenah,, tapi setelah melihat bordiran pinggir kok swpertinya bagus untuk merak. masalahnya kainnya licin. Tapi, akhirnya bisa juga dibuat merak. Zed asik membantu mengambilkan jarum pentul dan karet gelang sembari berhitung sesukanya. Setelah itu ngobrol sendiri sambil main mobil mobilan. Setelah Nayief datang, tambah seru mainnya. Saya berhenti sejenak sambil iseng2 bertanya segala hal yang menyangkut mainannya secara bergantian. Awalnya saya yang bertanya, kemudian Nayief, terus saya lagi demikian seterusnya. Mulai dari apa nama alat transportasinya? berapa jumlah roda? ada berapa pasang rodanya? kaca jendela ada berapa? guna kendaraannya untuk apa? warnanya apa? bahan bakarnya apa?
Siang hari saat Zed tidur, abang dan Nayief mengaji siang, Indy mengekuarkan alat lukisnya. Mulai membuat sketsa. Saya mengajarkan Indy menggambar balok di pagar. Satu kali saya contohkan, kemudian Indy melanjutkan.
Abang Ulwan dan Faiq pulang mengaji langsung bercerita pengalaman latihan silat semalam. Mereka bercerita bahwa punya banyak teman baru dan juga pelatih baru. Setelah bercerita, mereka praktek handstand dan juga beberapa jurus baru. Ini loh mi juga belajar matematika. Ada perhitungannya, tendangan, pukulan, elakkan, lompatan berapa derajat, Silat itu berlatih ketepatan, kekuatan, kesabaran dan seni mi.. Owh.. iya ya bang. Ya panjang lebar Ulwan dan Faiq menjelaskan tentang silat.
Sekian dulu cerita kami..
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
0 Komentar