Game Level 8 Hari VII Cerdas Finansial
Rabu, 20 September 2017

Kami awali hari dengan mengucapkan syukur kepada Allah karena diberikan nikmat sehat, iman dan Islam. Menapakkan kaki dan mengencangkan lengan menjemput rejeki yang telah Allah siapkan bagi semua mahluknya. Setelah selesai sekeranjang setrikaan, tepat pukul tujuh pagi mengantarkan Nayief ke sekolah. Alhamdulillah.. urusan kemandirian menjelang berangkat ke sekolah berhasil Nay lakukan sendiri setiap hari. Saya tinggal mengantarkannya ke sekolah. Pulangnya, seseorang yang baik hati selalu mengantarkan Nayief pulang. Mbak Yuni namanya, sekalian membawa pulang Kafa, adik asuhnya.

Pagi ini Nay ngobrol dengan Zed sambil menyantap sarapan
N: Ini pedes loh Zed
Z: Allah loh gak bolehin makan pedes
N: (tertawa) Ya nggaklah.. gak papa kok. Allah bolehin makan pedes. Ini loh rejeki namanya
Z: Nggak. Gak boleh loh sama Allah.
N: Emang mana Allah?
Z: Toleh kanan kiri atas sambil bingung..
N: Allah loh di atas. Eh nggak2, Allah ada dimana mana. Deket skali Zed sama kita. Tapi kita gak bisa ngeliat Allah. Allah baru bisa liat kita.
Z: Hee.. (iya) Allah bisa liat Zed, bisa liat abang, bisa liat Umi ya.
N: Allah loh suru nyuntik Zed
Z: Nggak, Allah gak nyuru kok.
Nay tertawa terus menggoda Zed.
Pagi ini Nay tidak ingin menabung di sekolah katanya. Nah, muncul lagi keinginannya beli sepeda baru. Banyak alasan yang disampaikan untuk menguatkan keinginannya membeli sepeda baru. Akhir percakapan, sadar lagi kalau ternyata Nay belum butuh sepeda yang baru.

Indy..
Masih istiqomah mencatat dan mengeluarkan uangnya untuk infaq di sekolah. Pagi ini Indy menyampaikan kalau ia membutuhkan uang untuk acara peringatan 1 Muharam di desa lain bersama rombongan TPQ. Uangnya buat jaga-jaga misal ada keperluan darurat. Indy akan membawa bekal nasi dan air putih. Rombongan akan berangkat jam dua siang dan pulang jam tujuh malam. Saat pulang, Indy mengembalikan 6.000 dari 10.000 yang ia bawa. Kata Indy, uang itu ia gunakan untuk membelikan jajan temannya yang gak bawa sangu.

Ulwan dan Faiq..
Acara ujian naik tingkat seni beladiri pencak silat dari melati satu ke melati dua. Bawa sangu masing2 25.000 dan bekal Aqua botol yang besar. Mereka menginap semalam di daerah Sukorame Lamongan.

Sore hari sepulang kulak, Nay memerikasa kolam ikan milik abangnya di depan toko. Ada beberapa ekor ikan yang mati. Mungkin karena udara terlalu panas. Ikan ikan ini dipelihara sambil dijual bila ada teman2nya yang berminat. Ikan yang dipelihara adalah ikan mujair dan bader.
Sebelumnya, Ulwan Faiq pernah berbisnis ikan cupang yang diambil dari kali depan toko. Saat itu dagangannya laris manis. Ikan cupang mereka tempatkan dalam botol kaca kecil yang dihiasi batu kecil berwarna dan tumbuhan air.  Musim berganti dan begitu pula bisnis mereka.

Demikian laporan game hari ini.

#KuliahBunSayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial