Game Level 10 Hari V Membangun Karakter Anak dengan Mendongeng
Senin, 4 Desember 2017
Senin ceria berbalut rejeki. Hari ini memang banyak rejeki yang menghampiri kami. Rejeki berupa sehat, full aktivitas, toko banjir pembeli dan nikmat makan ketika lapar.
Sore ini kami melakukan aktivitas masing masing. Biasanya sudah bersiap family time. Tapi sekarang, hanya saya dan Zed ada di ruang tengah. Wan Iq asik bereksperimen dengan ikan hias dan aquarium buatan sendiri. Indy kecipak kecipuk di kamar mandi. Nay dengan topinya bak mandor memperhatikan dan mengomentari tukang pembuat saluran pembuangan air di desa.
"Umi.. citain Zed domba mi.. Domba pemakan daging." Haa lagi lagi.. "Hmm.. dombanya nanti pas mau tidur aja ya diceritainnya. Sekarang umi ceritain tentang
"Lomba Terbang"
Suatu hari di pagi yang cerah.. berkumpullah para penerbang hebat di lapangan rumput yang luas. Mereka melakukan daftar ulang lomba terbang.
Ada tiga nama yang tercantum secara berurut. Yaitu: Lalat lincah, lebah manis, dan burung blue jay.
Dan.. Haa ternyata abang dan kakak datang. Mereka ingat kalau jam ini adalah jam dongeng.
Diulangi lagi intro ceritanya.
Selanjutnya..
Lima menit sebelum lomba dimulai, mereka bertiga saling komentar. "Hai lalat, kau jangan berharap menang ya.. bagaimana kau bisa terbang cepat, kerjamu hanya memgitari makanan dan minuman serta sampah yang berserakan."
"Lebah.. kau jangan sombong. Tidak semua kawananmu pandai terbang. Lihat saja, kadang-kadang ada juga yang sayapnya patah saat terbang dan ada juga yang sering tersesat saat terbang"
"Sudah-sudah, tak perlu banyak bicara. Lebih baik kumpulkan tenaga agar kita bisa mengikuti lomba dengan baik" kata burung blue jay."
Panitia lomba pun meniup terompet tanda dimulainya perlombaan.
"Baiklah kawan kawan.. dalam hitungan mundur, silahkan kalian mulai terbang dengan cepat. Perhatikan lintasannya ya..
3.. 2..1.. goo..
Tiga hewan penerbang ini pun melaju..
Sruut.. sruut.. sruut.. lalat melesat cepat. Namun tak beberapa lama, angin bertiup kencang. Tubuhnya oleng dan terbangnya mulai melambat.
"Lebah madu menghampiri sambil mengejeknya. Tuh kan apa kubilang.. mana bisa.. Hai burung, kenapa kau hanya mematung di situ? Tidakkah kau malu, sayap besarmu tak bisa dipakai terbang ya?"
"Lala..lala.." lebah manispun menari dengan cantiknya. ia mengikuti lintasan dan diikuti oleh lalat. Dan tiba tiba.. sruuut.. burung blue jay melesat cepat sekali meninggalkan lebah dan lalat.
"Maaf kawan.. aku meninggalkan kalian. Nanti kita berjumpa di finish" kata burung Blue Jay. Demikianlah, di akhir lomba, panitia mengumumkan bahwa ketiga penerbang ini layak menjadi pemenang. Karena masing-masing punya kemampuan yang hebat dalam terbang. Walaupun sama sama penerbang, namun ketiganya punya ukuran dan keunikan tersendiri sehingga tak perlu dibandingkan satu dengan yang lain. Sebagai penghargaan, maka panitia menyampaikan rekor terbang yang berhasil dicapai oleh para penerbang.
Lalat dapat terbang dengan kecepatan sekitar 5 mil per jam
Lebah dapat terbang dengan keepatan 14 mil per jam
Burung blue jay dapat terbang dengan kecepatan 20 mil per jam.
Setelah itu, ketiga penerbang pun saling menghormati dan menghargai. Mereka hidup dengan rukun.
Pesan yang terdapat dalam dongeng adalah Setiap mahluk hidup itu unik. Punya kelebihan dan kelemahan masing-masing. Begitu pula dengan manusia. Tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain. Jadilah diri sendiri dan bisa hidup rukun berdampingan dengan yang lainnya itu merupakan suatu nikmat.
Demikian dongeng kami hari ini. Semoga bermanfaat.
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunSayIIP
#GrabYourImagination
0 Komentar