Game Level 10 Hari VI Membangun Karakter Anak dengan Mendongeng

Selasa, 5 Desember 2017

Hari ini pulang dari Lamongan, kami bercerita tentang kejadian setahun yang lalu saat pulang ke Bali dan berhenti di pantai Pulaki untuk memakan bekal perjalanan. Baru saja kami turun dari mobil dan membuka bekal, tiba-tiba datang sekawanan monyet dari dalam hutan di pinggir pantai. Kami sangat terkejut karena secepat kilat mereka menyerang kami dan merebut semua bekal. Haa.. kebayang nggak ya seramnya. Yang saya selamatkan waktu itu adalah Zed yang usianya baru 1,5 tahun. Kami pun segera masuk ke dalam mobil. Beberapa meter dari tempat kami, kawanan monyet pun menyerang suami istri dan seorang bayi. Terlihat sang ibu menyelamatkan bayinya dalam gendongan. Seekor monyet menarik kaos kaki sang bayi. Setelah mendapat makanan, monyet monyet itupun kembali ke hutan.

Hari ini dongeng saya bercerita tentang

Monyet yang Serakah
Anak-anak antusias mendengar dongeng ini karena intronya berupa pengalaman seru.

Di suatu pagi yang dingin.. Terlihat sekawanan monyet menggelantung di pohon pohon yang rindang. Ada pula yang berjemur di pinggir jalan sambil menggaruk rambut. Suasana ramai ketika ada sekawanan burung yang datang menghampiri mereka.

B: Selamat pagi monyet pintar..
M: Selamat pagi burung kecil. Kenapa kau kemari? Apa kau mau mencari makan? Jangan berharap ya..
B: Bukan.. aku bukan mau mencari makan di sini. Tapi aku mau memberimu kabar gembira.
M: Apa.. kabar gembira bagaimana maksudmu?
B: Begini.. besok sang raja hutan akan mengadakan lomba makan per grup.
M: Lomba makan? Wah. yess! makan apa?
B: Kita ini kan suka makan kacang. Jadi raja hutan yang bijak telah mengumpulkan kita sebagai pemakan kacang untuk bertanding
M: Jadi kau dan teman temanmu akan melawan kelompokku?
B: Iya begitulah.. Baik, aku pergi dulu. Sampai jumpa besok di medan pertandingan.

Keesokan hari.. para peserta lomba berkumpul dengan semangat yang menggelora. Masing2 ingin memenangkan pertandingan. Dan.. tibalah giliran para pemakan kacang.

Panitia lomba menyediakan wadah wadah berisi kacang di tanam dalam tanah hingga permukaannya saja yang tampak. Wadahnya berbentuk tabung, seperti toples. Masing2 regu diwakili oleh tiga ekor saja. Lomba pun dimulai.. burung bergantian makan kacang. Satu mematuk, yang lain tenang menunggu. Demikian terus hingga habis semua kacang.

Di sisi lain.. tiga monyet dengan gembira siap mengambil kacang dari dalam wadah. Mereka pun mengatur strategi. Namun niat tersebut tak berjalan mulus. Tak satupun kacang berhasil mereka habiskan.

Monyet1: Aku pasti langsung bisa menghabiskan kacang ini sekali aksi
Monyet2: Berarti kau tak akan menyisakan satu butir pun kacang untukku?
Monyet3: Ah.. aku saja yang pertama makan.
Monyet1: Tidak.. aku paling tua. Kalian harus menghormatiku.

Nah saat monyet pertama memasukkan tangannya ke dalam wadah, maka seluruh telapak tangannya diisi kacang. Wal hasil.. tangan monyetpun tak dapat dikeluarkan dari dalam wadah. Monyet tetap tak mau melepaskannya. Hingga waktu lomba pun telah berakhir. Kemenangan ada pada grup burung..

Menarik hikmah dan pesan dari dongeng kali ini sangat seru. Semua ikut membuat kesimpulan. Zed pun ikut ikutan menjawab. "Umi kalau Zed.. hmm apa ya?" Semua tertawa. Termasuk saat menerka apa yang terjadi ketika tangan monyet tak dapat keluar dari wadah. Hmm... Ada banyak alternatif jawaban yang terkumpul dari anak-anak. Semua dari imajinasi mereka.
1. Ada tiga pasang tangan monyet yang bersama-sama dimasukkan ke dalam wadah, sehingga tak bisa keluar
2. Tangan monyet kena tekan oleh tangan monyet yang lain
3. Dalam wadah ada lemnya
4. Wadah terlalu dalam
5. Wadah kena duduk oleh monyet (Ini saya juga bingung maksudnya gimana?)
6. Monyet lama membayangkan enaknya kacang (melamun maksudnya ya. haa) jadi tangannya gak keluar2
7. Monyet mau ambil kacang bersama wadahnya (Hooo..)
8. Kepala monyet masuk ke dalam wadah. Jadi gak bisa keluar
9. Bukan kepala tapi badannya yang masuk ke wadah. (Hee)
10. Tangan monyet kejepit kacang (Haha)

Pesan yang terdapat dalam cerita adalah janganlah serakah, karena keserakahan sesungguhnya membuat seseorang tak akan mendapatkan sesuatu yang berharga.

Demikianlah dongeng kami di hari ini. Semoga bermanfaat

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunSayIIP
#GrabYourImagination