Bayi Laki - Lakiku Mencoba Pakai Jilbab
Senin, 8 Januari 2017

Setelah sholat magrib, seperti biasa acara family time kami. Selonjoran kaki sambil ngecek chat wa karena malam ini akan ada presentasi dari kelompok IV.

Di depan almari tampak Nayief dan Indy asik melihat foto-foto saat karnaval. Saling mencoba bingkai dan tertawa tawa melihat foto masa kecilnya. Ulwan dan Faiq sedang merapikan buku dan menyiapkan untuk pelajaran besok.

Tiba-tiba.. emisi umi.. emisi.. (Zed meminta saya bergeser dari tempat tidur)
Ada apa nak? Emisi umiii.. saya pun bergeser, dan ternyata Zed mengambil selembar kain berwarna pink dari sebelah saya. Tertarik untuk melihat apa yang akan ia lakukan, saya pun meletakkan hape. Owh.. Ternyata Zed menuju sepedanya dan tampak ruwet dengan kain pink itu. Mula-mula Zed lilitkan di sepedanya, kemudian dilepas, dililitkan ke badannya, hingga akhirnya kain itu dipakai. Ya Allah.. Zed kok pakai jilbab? Sebenarnya saya ingin berteriak. Namun segera diurungkan. Saya tersenyum sambil mendekati Zed. "Loh Zed pakai apa ini?" Ia tak menjawab. Hanya tersenyum dan memutar sepedanya. Beberapa saat berkeliling namun mata saya tak lepas memperhatikannya.

Saya pun memanggil Zed dua kali. Kemudian Putri kecil kami Indy ini sangat sigap. Tanpa komando ia berkata, Umi.. lihat jilbab Indy yang pink apa nggak? Oleh kakak nyari jilbab ya? Warna pink? Mana ya? ZED pun mendengar dan tersenyum. Wah.. ternyata ada di Zed ya. Ayo nak kasih kakak. Kakak loh mau pakai jilbab.


Tapi Zed tetap tak mau melepas. Jilbab itu masih dipakai. Indy pun berkomentar, Jilbab untuk perempuan Yee.. Masak anak laki laki pakai jilbab. Hehe. Coba lihat, Zed jadi jelek pakai itu. Nggak ganteng lagi. Seolah tak peduli, Zed meneruskan main sepeda. Saya pun mengambil hape dan menyampaikan kejadian ini pada abinya.

Kurang dari satu menit Abi nya video call. Zed langsung menyerbu hape. Lucu melihat ekspresi Zed saat pertama melihat wajah abinya yang menggeleng gelengkan kepala tanda tidak setuju. Masyaa Allah Zed langsung melepaskan jilbab dan menutup mulutnya dengan jilbab itu. Kasih kakak dan Zed pakai pecinya. Walau tidak menurut untuk mengembalikan jilbab pink itu namun Zed tidak memakainya lagi. Serempak kami berkata.. "Nah, sekarang Zed ganteng seperti Abi. Laki-laki itu ganteng kalau nggak pakai jilbab. Jilbab kan punyanya kakak Indy sama umi. Perempuan. Kalau Zed, Abi, Abang itu laki-laki. Nggak pakai jilbab. Tapi pakai peci.

Zed pun tersenyum malu malu dan melanjutkan acara main sepeda. Sejenak saya berpikir apa yang sedang dilakukan Zed tadi. Kok tumben melakukan hal seperti itu. Apa sebenarnya yang sedang ia bayangkan dan inginkan. Apakah upaya saya mencegahnya itu benar? Saya teringat bahwa siang tadi Zed bermain di rumah eyangnya. Saat Dzuhur tiba, Zed melihat eyangnya memakai jubah dan surban yang dipakai persis seperti berkerudung. Apa Zed sedang meniru si eyang.

Jadi ingat materi perbedaan seks dan gender. Masalah cara berpenampilan dalam Islam telah diatur secara jelas. Konsepnya adalah berpakaian menutup aurat. Masalah model, tentu sesuai dengan budaya setempat. Asalkan tidak keluar dari konsep menutup aurat maka hal itu Syah dilakukan. Misalnya saja budaya Arab, laki laki memakai jubah dan surban di kepala persis kerudung. Kalau ini dilakukan di Arab tentu menjadi hal yang sudah biasa. Tapi bila dilakukan di Indonesia akan beda lagi. Yang jelas saat ini Zed sedang belajar memahami identitas dirinya. Dia laki laki atau perempuan


#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunSayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak