Kamis, 19 Juli 2018

Jurnal Belajar Bunda Sayang Leader Batch#3 Institut Ibu Profesional

Permainan Anak I


Dokumentasi pribadi: Yuk Menakar 

1. Judul Permainan: Yuk Menakar
2. Usia: 3th-5th
3. Jumlah pemain: 2 orang
4. Persiapan

Alat:
1. Alat ukur kuantitas: Neraca/timbangan
2. Alat menakar tidak baku: Cup/gelas plastik untuk memindahkan tepung ke dalam plastik

Bahan:
1. Tepung panir, tepung terigu/beras/tapioka, gula pasir
2. Kantong plastik

5. Cara bermain:
1. Siapkan beberapa jenis bahan yang akan ditimbang. Bisa dalam kemasan plastik, toples ataupun mangkuk.
2. Sampaikan aturan main. Siapa yang bisa menebak dengan baik, maka diberi kesempatan untuk memulai menakar & menimbang pertama kali.
3. Tanyakan pada anak mana bahan yang berwarna kuning? Paling putih? Atau mintalah ia menebak mana yang teksturnya paling kasar atau paling halus?
4. Setelah menebak, beri kesempatan untuk merasakan teksturnya. Yang lebih dahulu menebak dengan benar, dipersilakan memasukkan bahan yang ingin ditimbang ke dalam kantong plastik.
5. Persilakan anak eksplorasi cara menimbang. Gunakan cup/gelas plastik untuk memindahkan tepung dari atau ke dalam plastik. Tunjukkan angka mana (di neraca) yang jadi patokan untuk menimbang. Misal 250 gram. Jika jarum menunjukkan angka tersebut, maka pemain pertama sudah berhasil menimbang dengan benar, berikan giliran pada pemain kedua.

6. Tujuan dan manfaat:
1. Gembira
2. Mengenal salah satu alat ukur kuantitas dan alat menakar tidak baku
3. Melatih konsentrasi dan keseimbangan
4. Mengetahui tekstur dan warna benda
5. Melatih ketelitian
6. Mengenal pekerjaan orang dewasa sebagai suatu kegiatan bermain yang mengasyikan

7. Sumber permainan: Pribadi

Permainan Anak II


Dokumentasi pribadi: Tabungan Balon

1. Judul Permainan: Tabungan Balon
2. Usia: 3-5th
3. Jumlah pemain: 1 orang
4. Persiapan:
Alat dan bahan:
1. Mangkuk sebanyak warna balon
2. Balon

5. Cara bermain:
1. Persilakan anak menata mangkuk sesuai keinginan.
2. Persilakan anak memasukkan balon sesuai warna ke dalam mangkok. Sambil memasukkan, persilakan anak mengucapkan warna balon dan menghitung sesuai minatnya.
3. Lakukan dengan gembira
4. Bila balon berhasil dimasukkan ke dalam mangkok-mangkok, maka berikan hadiah dengan meniup balon pilihannya.

6..Tujuan dan manfaat:
1. Gembira
2. Mengenal warna dan belajar mengucapkannya
3. Belajar menghitung
4. Melatih motorik kasar dan halus
5. Mengetahui benda mengembang dan mengempis saat meniup

7. Sumber permainan: Pribadi

Permainan Anak III


Dokumentasi pribadi: Berkumpul itu Asik

1. Judul permainan: Berkumpul itu Asik
2. Usia: 5-7th
3. Jumlah pemain: minimal 1 orang
4. Persiapan:
Alat dan bahan:
1. Bawang merah segala ukuran
2. Bawang putih segala ukuran
3. Jeruk limau dan jeruk nipis

5. Cara bermain:
1. Campur bawang merah dan putih menjadi satu
2. Campur jeruk limau dan nipis menjadi satu
3. Persilakan anak memilih bawang sesuai warna kemudian meletakkannya dalam kelompok merah dan kelompok putih
4. Persilakan kembali memilih bawang ukuran besar dan kecil dari setiap kelompok bawang berwarna merah dan bawang berwarna putih.
5. Persilakan anak untuk memisahkan jeruk berukuran besar dengan yang berukuran kecil.
6. Tanyakan ada berapa kelompok bawang dan jeruk sekarang?
7. Ajak anak berdiskusi bahwa Allah menciptakan berbagai warna dan ukuran suatu benda untuk saling melengkapi. Bila tak ada yang kecil maka yang besar pun tak akan ada. Karena tak ada yang bisa dijadikan pembanding. Maka bersyukurlah bahwa Allah menciptakan dunia beserta isinya agar kita semakin mengenal-Nya.

6. Manfaat dan Tujuan:
1. Gembira
2. Mampu mengelompokkan benda berdasarkan warna dan ukuran
3. Mengenal ciptaan Allah dengan segala variasinya agar kita semakin bersyukur

7. Sumber permainan: Pribadi

Permainan Anak IV

Dokumentasi pribadi: Bagi-Bagi bisa Bertambah

1. Judul Permainan: Bagi Bagi bisa Bertambah
2. Usia: 5-7th
3. Jumlah pemain: minimal 1 orang
4. Persiapan
Alat:
Mika/piring/mangkuk 5 buah
Bahan:
Bawang putih/merah 15 siung/ sesuai kepemilikan

5. Cara bermain:
1. Siapkan 5 mika/piring
2. Persilakan anak meletakkan satu siung bawang pada setiap mika.
Tanyakan dari 15 siung yang ada, sisa berapa siung bawang setelah anak membaginya dengan memasukkan bawang ke dalam mika? (15-5=10)
3. Persilakan anak untuk menghitung jumlah seluruh bawang pada semua mika
(1+1+1+1+1=5)
4. Persilakan anak menambahkan kembali setiap satu mika dengan satu siung bawang. Hitung kembali sisanya (10-5=5) Hitung jumlah bawang di mika (2+2+2+2+2=10)
5. Persilahkan anak menambahkan kembali setiap satu mika dengan satu siung bawang. Hitung kembali sisanya (5-5=0) Hitung jumlah bawang di mika (3+3+3+3+3=15)
6. Setelah habis semua bawang maka ajaklah anak berdiskusi tentang bawang yang habis karena dibagi.
Sebetulnya bawang tersebut tidak habis, tetapi ada di tempat yang berbeda. Demikian pula ketika kita berbagi sesuatu, sebetulnya kita sedang mengumpulkan sesuatu itu di tempat yang lain. Semakin banyak kita berbagi, maka semakin banyak pula simpanan kita di tempat yang lain.

6. Manfaat dan Tujuan:
1. Gembira
2. Mengenal penjumlahan berulang mulai dari 1 sampai 3
3. Mengenal konsep berbagi, sisa dan bertambah
4. Mengenal Allah dengan konsep berbagi dan bershodaqoh

7. Sumber permainan: Pribadi

Permainan Anak V

1. Judul Permainan: Bermain Sulap (Penjumlahan APIQ)
2. Usia: 7th - dewasa
3. Jumlah peserta: minimal dua orang
Peran:
1 orang sebagai pesulap
1 orang sebagai klien/penonton

4. Persiapan
1. Bahan:
Pensil/pulpen/spidol
Kertas/karton/Manila/kardus

2. Media:
1. Potong karton menjadi 5 lembar kertas berbentuk persegi panjang (kartu) untuk menulis angka seperti pada gambar.
2. Tulis angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 dan 15 pada kartu pertama
3. Tulis angka 1, 3, 5, 7, 10, 11, 14 dan 15 pada kartu kedua
4. Tulis angka 2, 3, 6, 7, 9, 11, 13 dan 15 pada kartu ketiga
5. Tulis angka 4, 5, 6, 7, 12, 13, 14 dan 15 pada kartu keempat
6. Tulis angka 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 dan 15 pada kartu kelima

5. Cara bermain:
1. Pesulap memegang lima lembar kartu, penonton berada di hadapannya
2. Pesulap menunjukkan kartu pertama pada penonton, mintalah penonton memilih satu angka yang ada pada kartu pertama dan menyimpannya di dalam hati (karena pesulap akan menebak angka berapa yang disimpan itu)
3. Pesulap menunjukkan kartu kedua, tanyakan pada penonton apakah angka yang ia simpan ada di kartu kedua?
#Jika menjawab ada, maka pesulap harus mengingat angka yang ada kiri pojok kartu
#Jika menjawab tidak ada, maka pesulap harus mengingat bahwa angkanya adalah 0
4. Pesulap menunjukkan kartu ketiga sampai kartu kelima dan ingatlah aturan nomer 3 di atas.
5. Setelah selesai, jumlahkan semua angka yang diingat oleh pesulap.
Misalkan:
Penonton menjawab mulai kartu kedua hingga kelima secara urut "ya ada", "tidak ada", "ya ada", "ya ada". Maka angka yang dimaksud adalah 1+0+4+8=13
Maka pesulap dapat memastikan bahwa angka yang disimpan penonton adalah 13

6. Tujuan:
1. Gembira
2. Dapat melakukan penjumlahan secara tepat dan cepat
3. Melatih ketelitian dan percaya diri

Dokumentasi pribadi: Step 1 Yuk Main Sulap

Dokumentasi pribadi: Step 2&3 Yuk Main Sulap

Dokumentasi pribadi: Step 4&5 Yuk Main Sulap

Sumber: Kecil-kecil Jago Matematika (hal 148) dengan perubahan urutan angka

7. Sumber permainan: Buku Kecil Kecil Jago Matematika oleh Ir. Agus Nggermanto (Penemu Metode A.P.I.Q)

Testimoni:
Anak-anak di rumah suka sekali main sulap ini. Terutama si kembar (anak sulung) karena bisa membuat adiknya terkagum-kagum. Kemudian muncul rasa ingin tahu adik-adiknya, mengapa bisa begitu? Anak-anak menemukan cara sendiri selain menjumlahkan angka di kiri atas. Awalnya mengajukan hipotesa yang kadang di luar nalar.


Permainan Anak VI

1. Judul permainan: Permainan Naik Turun Gunung
2. Usia: 7th - dewasa
3. Jumlah peserta: minimal 1 orang
4. Persiapan
Bahan:
1. pensil/pulpen/alat tulis lainnya
2. Kertas

5. Cara bermain:
Kenalkan pola naik turun gunung
1. Ada dataran (setiap dataran pertama/yang akan masuk ke lembah diberi simbol 8 dan dataran kedua/yang keluar dari lembah  diberi simbol 1)
2. Ada gunung (Setiap gunung diberi simbol 9)
3. Ada lembah (setiap lembah diberi simbol 0)

6. Tujuan:
Anak-anak bisa memahami pola bilangan. Dalam hal ini adalah pola perkalian pangkat dua dari angka 9

Sumber: Kecil-Kecil Jago Matematika (hal. 6)
dengan penambahan keterangan angka
Dokumentasi pribadi: Belajar pola gunung 
7. Sumber permainan: Buku Kecil Kecil Jago Matematika oleh Ir. Agus Nggermanto (Penemu Metode A.P.I.Q)

Testimoni:
Anak-anak tak merasa sedang belajar matematika. Tapi seperti bermain teka teki dan corat coret indah.

Permainan Anak VII

1. Judul permainan: Permainan Tangga Ajaib
2. Usia: 7th - dewasa
3. Jumlah peserta: minimal 1 orang
4. Persiapan
Alat/Bahan: kertas, pensil
5. Cara bermain:
1. Ajak anak-anak untuk membuat tangga. Bisa dengan menggambar di kertas, membuat dari tanah/pasir pantai, dari adonan tepung atau plastisin.
2. Beri simbol pada masing masing tangga sesuai ketinggiannya. Tangga 1 adalah yang paling rendah dst.
3. Setelah membuat tangga naik, jangan lupa membuat tangga turunnya.
4. Setelah mengisi dengan simbol-simbol angka, maka perhatikan polanya yang terbentuk dengan simetris dan harmonis.

6. Tujuan dan manfaat:
1. Gembira
2. Bisa memahami pola bilangan kombinasi angka 1
3. Dengan menguasai permainan tersebut, maka anak-anak bisa menghitung cepat mengalahkan kalkulator dan sempoa.
Silahkan dicoba ya..
11^2=121
111^2 =12321
1.111^2=1234321

Dokumentasi pribadi: Permainan tangga ajaib
7. Sumber permainan: Buku Kecil Kecil Jago Matematika oleh Ir. Agus Nggermanto (Penemu Metode A.P.I.Q)

Testimoni:
Karena ada partner bermain, anak-anak berkompetisi waktu dan ketepatan hasil sambil tertawa gembira. Mereka tak seperti sedang belajar matematika.

Permainan Anak VIII

1. Judul permainan: Apa yang Paling Penting dalam Hidupmu?
2. Usia: 5th - dewasa
3. Jumlah pemain: 2 atau lebih
4. Persiapan
Bahan: Papan tulis atau kertas berukuran besar, kapur tulis atau pensil
5. Cara bermain:

1. Duduklah bersama anak-anak dan ajukan pertanyaan berikut, "Selain udara, air, dan matahari, apalagi yang menurutmu sulit hidup tanpanya?"

2. Saat daftar semakin panjang dan jika anak-anak hanya menuliskan objek-objek kasat mata seperti mainan, televisi, hp dan pakaian, cobalah untuk memberi saran beberapa hal yang berarti bagi mereka: teman-teman, keluarga, cinta, dan sebagainya. Daftar setiap anak/keluarga pasti berbeda. Tapi berikut ini adalah beberapa ide sebagai awal. Ada ratusan yang lain ya..

Televisi, mainan, buku, video game, pensil, rumah, komputer, belajar, sabun, sikat gigi, sekolah, mesin cuci, alat rias, guru, video, tape, toko, kolam renang, gitar, sepeda motor, kacamata, teman-teman, cinta, shalat, adik, sepatu, sandal, dll

3. Setelah selesai membuat daftar, mintalah mereka secara bergantian mencoret hal yang bisa ditiadakan jika terpaksa.
Awalnya ini akan berlangsung mudah. Namun saat mereka mencari elemen dasar hidup, akan menjadi sulit. Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam aktivitas ini. Kecuali apa saja yang disebutkan tiap orang bisa benar-benar mereka tinggalkan dalam hidup ini.
Teruskan kegiatan ini sampai tinggal satu hal yang tersisa. Akan lebih menyenangkan bagi anak yang lebih kecil untuk menyadari apa yang benar-benar penting bagi mereka dan memancing pemikiran remaja atau orang dewasa.

Meskipun bisa terjadi bahwa hal terakhir yang anak-anak coret dari daftar adalah video game atau hape, bisa juga hal terakhir yang dicoret adalah keluarga, sholat, belajar dan cinta. Kita bisa mengarahkan anak-anak pada kesimpulan seperti ini melalui komentar dan pertanyaan yang kita ajukan. Permainan ini secara otomatis akan mengarah pada diskusi tentang nilai-nilai dan prioritas keluarga kita.

Cobalah untuk membuat anak-anak mengerti bahwa kebahagiaan sejati dan rasa aman dalam kehidupan bukan berasal dari benda.

Dokumentasi pribadi: Membuat list kebutuhan hidup


Dokumentasi pribadi: Contoh list kebutuhan pada permainan
Apa yang Paling Dibutuhkan dalam Hidupmu

6. Tujuan dan manfaat:

1. Mengenali kebutuhan dan unsur dasar dalam hidup
2. Mengasah kemampuan logik (menganalisa dan menentukan skala prioritas)

7. Sumber permainan: Buku Anak Cerdas dengan Bermain oleh Abi M. F. Yaqien

Testimoni:
Anak-anak sangat bersemangat saat diajak menulis semua hal yang ia butuhkan dalam hidup. Satu lembar besar diisi penuh tanpa terasa. Nayief melancarkan jarinya dengan belajar menulis di kertas itu. Indy tak kalah semangat. Mereka merinci kebutuhan dari segala aspek.
Saat diminta mencoret hal yang tidak terlalu penting, awalnya memang terasa mudah. Hingga 10 pilihan terakhir mereka mulai tertawa sambil kebingungan.
N: Kak.. masak mandi dicoret?
Loh kok makan juga dicoret?
I: Nah terus apa dong?
Masak Abi umi yang dicoret?
Masak sholat?
Masak ngaji?
I+N: Wah.. sulit

Kemudian tiba pada 4 pilihan terakhir, mereka coret Abi, umi, sholat dan pilihan utamanya adalah ALLAH
Saat akan mencoret sholat terjadi perdebatan antara Indy dan Nayief
N: Kak sholat itu nomer satu
I: Nah sholat kan berdo'a minta sama Allah. Kalau nggak ada Allah, terus sholatnya minta sama siapa?
N: Oh iya ya..

Permainan Anak IX


Dokumentasi pribadi: Permainan Sebuah apel dalam sehari

1. Judul permainan: Sebuah Apel dalam sehari
2. Usia: 5 tahun ke atas
3. Jumlah pemain: 2 atau lebih
4. Persiapan
Alat: Pisau
Bahan: Beberapa buah apel jika memungkinkan dengan ukuran, warna, dan bentuk berbeda.
5. Cara bermain:

1. Tunjukkan kepada anak beberapa buah apel dengan berbagai kondisi, bentuk, warna dan ukuran.
Misal: apel muda, terlalu matang, keriput dan bahkan busuk.

2. Potong apel membujur, bukan melintang. Kemudian tanyakan pada anak-anak, "Apa yang mereka perhatikan dari rongga biji?"

3. Nantikan jawabannya.
Jelaskan bahwa tiap apel memiliki bintang lima sisi yang sama berisi biji.

4. Potong beberapa apel lainnya. Apa yang terlihat?
Hingga potongan beberapa apel tadi dapat menunjukkan bahwa setiap apel memiliki bintang lima sisi yang sama meskipun bentuk luarnya berbeda.

5. Ajak anak-anak berdiskusi dan berandai-andai jika manusia itu seperti apel.
Manusia berbeda dalam penampilan luar mereka. Ada banyak ukuran, warna, bentuk dan usia. Namun, di dalam diri kita terdapat benih-benih yang akan menentukan masa depan kita. "Bintang" yang ada dalam dalam diri kita inilah yang menjadikan setiap orang istimewa. Bak benih yang ada di dalam apel yang bisa tumbuh dan berkembang menjadi pohon buah, tiap manusia memiliki anugerah unik dan bakat yang menunggu untuk dikembangkan. Hal-hal yang jika dipupuk dengan baik akan membuat orang itu hebat dengan kekuatannya.

6. Tujuan dan manfaat:
1. Mengetahui perbedaan warna, bentuk, ukuran dan jumlah
2. Mendiskusikan fakta bahwa manusia tidak boleh dinilai berdasarkan penampilan luarnya saja.

7. Sumber permainan: Buku Anak Cerdas dengan Bermain oleh Abi M. F. Yaqien

Testimoni:
Awalnya anak-anak terkagum kagum
Ih kok bisa sama ya? Semua apel kok bintang lima. Ah, kapan kapan buka lagi siapa tau ada yang lain.
Saat diskusi berlangsung, mereka berpikir sambil tersenyum, iya ya. Luarnya beda dalamnya sama. Memang hebat Allah ya. Kita bisa tau jumlah biji dalam apel dengan menghitungnya. Tapi siapa yang akan tau, biji ini nanti akan menghasilkan jumlah apel berapa. Tapi barangkali ada teknologi baru yang bisa mendeteksi jumlah apel yang akan dihasilkan oleh satu biji ini.

Ya biarkanlah anak-anak berkhayal dan berandai-andai. Sambil menanamkan nilai-nilai yang baik pada mereka.


Permainan Anak X


Dokumentasi pribadi: Berlatih Konsentrasi 

1. Judul permainan: Berlatih Konsentrasi
2. Usia: 6 tahun ke atas
3. Jumlah peserta: 2 atau lebih
4. Persiapan
Bahan: Tidak ada
5. Cara bermain:
1. Ajak anak-anak memperhatikan benda-benda disekitarnya.
2. Minta anak-anak menyebutkan 7 benda berbentuk lingkaran
3. Minta anak-anak menyebutkan 7 benda berbentuk persegi
4. Minta anak-anak menyebutkan 7 benda berbentuk silinder
5. Minta anak-anak menyebutkan 7 benda berwarna putih
6. Minta anak-anak menyebutkan 7 benda berwarna merah
7. Minta anak-anak menyebutkan 7 benda berwarna hijau
Dst

8. Setelah selesai, maka bertanyalah pada anak-anak
#Saat kau mencari benda berbentuk lingkaran, apakah kau memperhatikan benda lain yang berbentuk persegi?
#Saat kau mencari benda yang berwarna putih, apakah kau memperhatikan benda yang berwarna hijau?

Pada umumnya anak akan menjawab "tidak" namun tak apa jika ada yg menjawab "ya"

9. Sekarang ajak diskusi dengan tema "konsentrasi"
Jika kita berkonsentrasi pada bentuk lingkaran, maka kita akan menemukan lingkaran. Jika kita berkonsentrasi pada warna merah, maka kita akan menemukan warna merah.

10. Diskusikan bahwa prinsip yang sama berlaku dalam kehidupan kita.
#Jika berkonsentrasi pada kesulitan-kesulitan, hal negatif dalam hidup, maka kita akan terus melihat hal-hal tersebut.
#Jika berkonsentrasi pada hal-hal yang positif, maka kita akan terus melihat kebaikan dalam hidup.
#Bila sedang menghadapi tantangan, dan kita berfikir "Aku Pasti Bisa" maka yang terjadi adalah kita akan benar-benar bisa

6. Tujuan:
1. Bergembira
2. Belajar berkonsentrasi terhadap apa yang dilakukan
3. Geometri (Dapat mengenal berbagai jenis bangun datar dan ruang dari benda-benda di sekitar)
4. Membangun cara berpikir positif atau berbaik sangka dalam hidup

7. Sumber permainan: Buku Anak Cerdas dengan Bermain oleh Abi M. F. Yaqien

Testimoni:
Indy, Nayief dan Yazed sangat antusias saat mencari dan menyebutkan benda-benda dengan bentuk lingkaran, persegi, persegi panjang, jajar genjang, trapesium, belah ketupat, layang-layang.

Dengan konsep bangun datar ini, mereka mengenal bangun ruang yang tersusun dari beberapa bangun datar. Ada banyak benda berbentuk Kotak/kubus, silinder/tabung, bulat, balok di dalam dan luar rumah.

Permainan Anak XI

1. Judul permainan: Semua Bertukar Tangan
2. Usia: 5 tahun ke atas
3. Jumlah pemain: 2 atau lebih
4. Persiapan
Bahan: tidak ada
5. Cara bermain:

1. Minta anak menyilangkan kakinya di lutut. Perhatikan kaki mana yang di atas.
2. Minta ia menyilangkan kaki dengan kaki lain di atas. Tanyakan, apakah dia merasa nyaman?
3. Minta anak berpura-pura tengah berada di kelas dan mengacungkan jarinya untuk menjawab. Perhatikan tangan mana yang mengacung? Apakah sama dengan yang dipakai untuk menulis? Apakah itu tangan yang ibu jarinya berada di atas saat ia melipat tangan?
4. Minta anak untuk bertepuk tangan beberapa kali. Satu tangan biasanya akan lebih tinggi dari tangan lainnya. Minta dia untuk mengubahnya dengan tangan lain lebih tinggi.
5. Jelaskan betapa sulit mengubah kebiasaan yang sudah mengakar. Dalam contoh di atas, tak ada cara salah dan benar. Setiap orang mengembangkan kebiasaan-kebiasaan sejak usia sangat muda. Sehingga penting kiranya membangun kebiasaan-kebiasaan yang baik dan benar sejak kecil.
Dokumentasi pribadi: Semua Bertukar Tangan

6. Tujuan dan manfaat:
1. Memahami posisi atas bawah, kanan kiri, luar dalam
2. Mengetahui bahwa kebiasaan yang sudah sejak lama dilakukan akan sulit untuk dirubah.

7. Sumber permainan: Buku Anak Cerdas dengan Bermain oleh Abi M. F. Yaqien

Testimoni:
Saat mencoba berganti tangan dan kaki, anak-anak tertawa gembira. Karena merasa kesulitan dan kacau balau. Nayief yang mencoba menyilangkan kaki dengan kaki yang tidak biasa pada posisi atas, terhuyung sedikit. Diikuti gelak tawa saudara saudaranya.

Demikian beberapa permainan yang menjadi favorit anak-anak di rumah. Tak hanya dimainkan sekali, beberapa permainan dimainkan berulang kali. Dan masih banyak lagi mainan seru lainnya. Semoga di lain kesempatan bisa diceritakan kembali.

Sumber:

Nggermanto, Agus, Ir, Kecil Kecil Jago Matematika: Metode Ajaib Mengajarkan Matematika Kreatif Sejak Dini dengan A.P.I.Q, Super Kids Publishing, 2011

M.F Yaqien, Abi, Anak Cerdas dengan Bermain, Lintas Media, Jombang, 2005

https://www.kompasiana.com/johanna/575022396723bdf512782abd/enam-cara-sederhana-mengembangkan-kecerdasan-matematika-dan-logika-balita

http://www.hobo18.com/2016/08/permainan-kreativitas-paud-untuk.html?m=1

https://masthoni.wordpress.com/2017/06/04/kecerdasan-logis-matematis

http://raudathulathfal.blogspot.com/2013/04/penerapan-kecerdasan-logika-matematika.html?m=1

https://banyubiru3prast.wordpress.com/2011/06/04/mengembangkan-kecerdasan-logika-pada-anak/amp


#ILove Math
#MathAroundUsLevel6
#BundaSayangLeaderBatch#3