Lamongan, 12 Juli 2021

Membuat jurnal belajar di kampus Institute Ibu Profesional adalah salah satu kewajiban bagi setiap mahasiswi. Termasuk di kampus Ibu Pembaharu https://www.ibupembaharu.com/ Bunda Salihah kali ini. Selain jurnal, setiap orang mempunyai cara sendiri dalam mengikat ilmu. Ada yang membuat catatan tangan dalam buku, ada yang membuat tulisan dan aliran rasa dalam beranda medsos, ada juga yang membuat video dan menyimpan foto-foto yang berkaitan dengan materi belajar. Baik sengaja atau tidak, kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi dirinya dan orang lain yang melihat atau membaca. 

Membuat tak semudah membaca atau malah sebaliknya. Membaca tak semudah membuatnya. Dengan membuat review jurnal partner belajar, maka sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Kita bisa mengetahui apa yang difikirkan oleh orang lain terhadap jurnal kita. Kelebihan dan kekurangan jurnal dari sudut pandang reviewer. Kita bisa mengasah empati dan fokus untuk mendengar, memikirkan apa yang sedang difikirkan oleh partner kita. 

Dalam kesempatan ini, aku dipasangkan dengan bunda Irma Linda mahasiswi Kampus Ibu Pembaharu, ibu dari tiga anak yang luar biasa. Putri sulungnya berusia 11 tahun dan dua putra kembarnya berusia 8tahun. Kami bertukar jurnal pada tanggal 9 Juli 2020, sore itu juga kami saling berkenalan, bertukar informasi, berempati  dan saling support. Dari jurnal bunda Irma, aku melihat keseriusan beliau untuk melejitkan potensi putra-putrinya. Sharing sedikit tentang latar belakang beliau sebagai pejuang ranah publik selama 20 tahun dan sejak November 2019 beliau mengabdikan diri sepenuhnya sebagai istri dan Ibu profesional bagi keluarganya. 

Berbagai aktivitas dan pengayaan wawasan serta pengalaman sudah diberikan kepada putra-putrinya sejak beliau bekerja di ranah publik. Saat ini beliau menantang dirinya untuk fokus pada pendidikan anak lewat kemampuannya sendiri. Menyiapkan putri sulungnya yang sedang melalui fase pre Aqil baligh sehingga bisa Aqil dan baligh secara bersamaan. Mengawal fitrahnya agar tumbuh paripurna di usianya. 
Usia 11 tahun ini dilalui oleh si sulung dengan beragam aktivitas produktif. Putrinya sudah mampu membuat journaling, handlettering, produktif dengan akun YouTubenya, membuat komik dan sudah diterbitkan. Keren bukan? Bunda Irma berhasil menjadi guide bagi putri sulungnya yang sedang dalam fase penjelajah (explorer)
Beliau sudah merencanakan tahapan pendidikan bagi putri sulungnya yang insyaaAllah tahun depan akan menimba ilmu di pondok pesantren. Ilmu agama menjadi prioritas keluarga bunda Irma untuk diperdalam dan menjadi pondasi bagi kehidupannya kelak. Semoga Allah mudahkan. 

Dua putra kembarnya masih berusia 8 tahun, aku jadi terkenang dengan putra kembarku yang kini sedang belajar di pondok Gontor. Waktu itu usia 8 tahun adalah usia mereka menjadi pembelajar dan orang tua sebagai coach. Metode belajarnya sama seperti kuliah Ibu Pembaharu, yaitu project based learning. Saat itu mereka belajar sistem simbol, kebiasaan, aturan, lembaga dan alam bebas. Mereka belajar bagaimana dunia bekerja. Aku termasuk ibu yang senang mengajak anak ikut serta dalam masalah. Cara belajar anak-anakku adalah belajar dari masalah. Barangkali juga karena mereka anak laki-laki. Kami ingin menempanya dengan baik. Dari masalah yang dihadapi, mereka menemukan sendiri solusinya. Walaupun anak kembar, mereka sering kali menemukan solusi yang berbeda dari masalah yang sama. Luar biasa bukan? Begitulah Allah telah menginstal kemampuan unik pada masing-masing anak. Sebagai orang tua, sepatutnya kita selalu rileks dan optimis. Jangan terlalu lebai dalam mendidik anak dan jangan pula menjadi lalai. 

Rasanya lembaran review ini semakin penuh dan aku kuatir tak bisa berhenti untuk menulis. Haha.. baiklah, tiga poin penting sudah berhasil kudapat dari jurnal bunda Irma. Yang pertama bahwa indentifikasi dan akar masalah yang akan diangkat sebagai project di kelas bunda Salihah sudah bagus. Tidak ada perbaikan, hanya perlu Istiqomah kedepannya. Beliau juga yakin masalah ini adalah masalah yang menjadi prioritas untuk dicarikan solusinya. Semua tertuang dalam jurnal bunda Irma. Silahkan dicek di https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=10227046556768180&id=1183146128
 
Bunda Irma juga sudah membuat review untuk jurnalku. Bisa dicek di https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10227093872311039&id=1183146128

Di bawah ini adalah feedbackku untuk jurnal bunda Irma 
Tamplate Feedback 

Demikian review jurnal bunda di pekan ini. Semoga menjadi bacaan yang bermanfaat.

#umpanbalik1
#identifikasimasalah
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity